Sebelum dimakamkan, jenazah terlebih dahulu dibawa menuju ke Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalbar untuk mendapatkan penghormatan terakhir dilanjutkan dengan disalatkan di Masjid Raya Mujahidin Pontianak yang dihadiri ratusan pelayat.
Mantan aktivis 98 alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura ini dibawa pulang ke kota Pontianak, dan mendapatkan penghormatan terakhir dari Gubernur Kalbar, Sutarmidji dan para tokoh Kalimantan Barat.
Di lokasi pemakaman, ratusan pelayat memenuhi lokasi pemakaman muslim yang berlokasi di samping Masjid Maulidiyah Jalan Danau Sentarum, Kelurahan Sungai Bangkong, Kota Pontianak.
Isak tangis pelayat pecah saat mengantarkan jenazah ke liang kubur. Jenazah dimakamkan menjelang salat magrib sekitar pukul 17.35 wib. Almarhum Viryan Azis meninggalkan seorang istri dan empat orang anak yang masih kecil.
Mantan anggota KPU RI periode 2017-2022 ini wafat pada Sabtu (21/5/2022) di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta karena kondisi kesehatan yang disebutkan memburuk.
Sahabat almarhum Viryan Azis, Subhan Noviar menuturkan pertemuan terakhir dengan almarhum terjadi pada malam Minggu pekan lalu. Saat itu, kondisi Viryan disebutnya terlihat masih cukup sehat. Saat itu, mereka membicarakan tentang kegiatan halalbihalal dan silaturahmi KAMMI Kalimantan Barat.
"Sebagai keynote speaker adalah beliau. Sebagai permintaan terakhir saya terhadap ketua KAMMI Kota Pontianak, mohon diundurlah kegiatannya karena beliau saat itu mengatakan ingin mengeluarkan buku kedua beliau Digital Marketing Politik. Kegiatan diurungkan, sehingga akhirnya panggung terakhir pemakaman beliau yang menjadi ketentuan Allah," kenang Subhan.
Subhan menceritakan telah mengenal sosok almarhum sejak duduk di bangku kuliah. Subhan menepis pemberitaan yang mengabarkan kondisi kesehatan terakhir yang disebut terserang stroke. Menurutnya kabar tersebut tidak pernah dikonfirmasi kepada pihak keluarga.
"Beliau orang baik, dan saya mengklarifikasi berita tentang kesehatan almarhum yang diberitakan stroke. Berita itu tidak pernah dikonfirmasi kepada pihak keluarga," jelasnya.
Menurut Subhan, almarhum pergi sendiri ke rumah sakit (RS) hanya untuk medical check up. Saat itu malah almarhum sempat video call dengan keluarga namun tiba tiba kesehatan beliau drop kembali karena adanya pecah pembuluh darah di kepala.
"Kemudian keluarga datang ke rumah sakit dan dilakukan operasi pertama, dan masih ada pendarahan dilakukan operasi kedua, dan hingga akhirnya almarhum wafat di rumah sakit," bebernya.
(tau/nvl)