Bupati Lutra Minta Realistis Soal Bangun Jalur Rampi: Tak Semudah Berbicara

Bupati Lutra Minta Realistis Soal Bangun Jalur Rampi: Tak Semudah Berbicara

Syachrul Arsyad - detikSulsel
Minggu, 15 Mei 2022 14:07 WIB
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani
Foto: Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani (M RIyas/detikcom)
Luwu Utara -

Bupati Luwu Utara (Lutra) Indah Putri Indriani mengaku realistis dengan pembukaan jalur di Kecamatan Rampi. Tantangan terberatnya adalah kondisi medan di jalur tersebut.

"Sangat sulit, bukan susah sekali. Secara topografi memang butuh effort yang sangat besar, biaya yang tidak sedikit," kata Indah kepada detikSulsel, Sabtu (14/5/2022).

Menurutnya, pengerjaan infrastruktur jalan di Rampi tidak begitu saja bisa dilakukan. Apalagi mengingat topografi wilayah di Rampi yang merupakan area pegunungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekali lagi kita harus realistis lihat kondisi jalan, kondisi wilayah. Karena ini tidak semudah kita berbicara di atas, berbicara seperti itu, atau menulis di atas kertas," terangnya.

Indah mengaku sudah beberapa kali melakukan kunjungan kerja ke Rampi. Dia bahkan siap mengajak jika ada yang ingin melihat langsung kondisi medan jalan di Rampi.

ADVERTISEMENT

"Saya ajaklah kalau ada kawan-kawan. Saya rajin ji kunjungan kerja, kalau ada yang mau dampingi saya boleh untuk lihat medannya," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Bupati Lutra Indah Putri Indriani mengungkap bagaimana sulitnya membuka akses jalan menuju Kecamatan Rampi yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng). Ada tantangan tersendiri untuk membuka akses ke wilayah terisolasi tersebut.

"Bukan berarti tidak ada sama sekali yang dilakukan oleh Pemda, sudah cukup banyak yang dilakukan oleh Pemda. Pemerintah bersama masyarakat kan juga ada (tindakan)," ujar Indah mengawali pembicaraannya kepada detikSulsel, Sabtu (15/5) lalu.

Indah melanjutkan, jalur menuju Kecamatan Rampi merupakan medan pegunungan yang topografinya berbeda dengan daerah lain. Banyak medan di jalur itu yang kecuramannya cukup tinggi, hingga 40 derajat.

"Belum lagi kalau secara geologi itu pegunungan berpasir, jenis batuannya itu granit yang mudah retak, mudah hancur. Jadi memang sangat labil," ungkapnya.

Meski jalur menuju Rampi sangat sulit untuk dibuka, Indah mengatakan pihaknya melalui kecamatan, pemerintah desa, dan warga setempat sudah sering melakukan kegiatan pembukaan jalur ke Rampi. Kegiatan pembukaan jalur itu dilakukan baik yang sifatnya membuka jalur alternatif baru, atau pemeliharaan atas jalur yang sudah ada.

"Nah itu (pembukaan jalur ke Rampi) butuh intervensi yang khusus, kemudian butuh dukungan juga. Sebenarnya Rampi ini bukan hanya butuh dukungan provinsi, pusat juga kita harapkan bisa mengintervensi. Apalagi Rampi inikan menghubungkan 2 provinsi, Sulsel dengan Sulawesi Tengah," paparnya.




(asm/nvl)

Hide Ads