Plt Kepala Sekolah SDN 68 Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurhanah berencana meliburkan siswa untuk mengevakuasi ular king kobra yang membuat satu sekolah geger. Pihak sekolah sementara sudah melaporkannya ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Parepare.
"Kami sudah disampaikan oleh Damkar untuk liburkan sekolah untuk evakuasi ular king kobra kemarin," kata Nurhanah kepada detikSulsel, Kamis (12/5/2022).
Ia menegaskan, sebenarnya sehari setelah kemunculan ular itu ia telah menunggu Kadis Dikbud untuk melakukan peninjauan ke sekolah. Hanya saja, masih terhalang aktivitas yang padat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi ada sejumlah rapat dan kegiatan lain yang mendesak katanya. Makanya Pak Kadis batal datang. Tapi kemarin sudah ada Sekdis dan Kabid Dikdas yang datang melihat langsung," urainya.
Sejauh ini, belum ada izin yang diberikan oleh Dikbud untuk meliburkan siswa guna proses evakuasi ular. Dengan demikian pada Jumat (13/5) siswa dipastikan akan tepat masuk belajar seperti biasanya.
"Info dari Pak Kadis besok dia mau datang lagi. Kalau kami jelas mau siswa diliburkan sehingga kita bisa menyisir semua area sampai ular ditemukan," tegasnya.
Nurhanah mengaku sangat khawatir jika satu ular king kobra yang sempat muncul tersebut belum ditemukan. Ia pun mewanti-wanti siswa agar tidak berkeliaran sembarangan.
Diberitakan sebelumnya, satu ekor induk ular king kobra yang sempat meneror siswa SDN 68 Parepare masih belum ditemukan. Pemadam Kebakaran (Damkar) meminta sekolah diliburkan selama proses pencarian dan evakuasi ular tersebut.
"Ini jenis ular king kobra, sangat berbahaya sekali, makanya kami tidak mau evakuasi jika sekolah tidak diliburkan. Bahaya nanti kalau tiba-tiba ular menyerang siswa saat kami proses evakuasi ular itu," ungkap Kepala Bidang Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Damkar Parepare, Syafruddin Sjam kepada detikSulsel, Kami (12/5).
(asm/sar)