10 Desa-3 Kecamatan di Bone Terendam Banjir, Warga Diimbau Mengungsi

10 Desa-3 Kecamatan di Bone Terendam Banjir, Warga Diimbau Mengungsi

Agung Pramono - detikSulsel
Minggu, 08 Mei 2022 12:12 WIB
Warga terdampak banjir di Bone diimbau mengungsi ke tempat aman.
Foto: Warga terdampak banjir di Bone diimbau mengungsi ke tempat aman. (Dok. Istimewa)
Bone -

Sebanyak 10 desa dari 3 kecamatan di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur sejak kemarin. Warga terdampak yang masih bertahan di kediamannya, diimbau agar mengungsi ke tempat aman.

"Berdasarkan pantauan kami sejumlah wilayah yang terkena banjir di antaranya Kecamatan Sibulue, Kecamatan Mare, dan Kecamatan Cina," ucap Komandan Batalyon (Danyon) C Pelopor Kompol Nur Ichsan yang dikonfirmasi, Minggu (8/5/2022).

Hujan deras diketahui mulai mengguyur Kabupaten Bone sejak Sabtu (7/5) kemarin. Pemukiman warga di 10 desa dari 3 kecamatan terendam banjir dengan ketinggian mulai 30-100 centimeter gegara meluapnya air sungai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menerjunkan 1 regu Tim SAR lengkap manakala ada masyarakat yang butuh bantuan," papar dia.

Banjir Kabupaten Bone rendam 10 desa di 10 kecamatan.Foto: Banjir Kabupaten Bone rendam 10 desa di 10 kecamatan. (Dok. Istimewa)

Data dari SAR Brimob Batalyon C Pelopor Sat Brimob Polda Sulsel adapun wilayah terdampak, yakni Desa Kalibong dan Desa Mallusetasi yang banjir karena meluapnya sungai di Kecamatan Ponre. Selain itu di Desa Pakkasalo, Desa Pattiro Sompe, Desa Pattiro Riolo ketinggian air sekitar 30-50 cm.

ADVERTISEMENT

Di Kecamatan Cina, desa yang terdampak banjir yakni Desa Kawerang dan Desa Tanete Harapan. Lalu di Kecamatan Mare, banjir meluas ke Desa Usto, Dusun Sabbaloa, Desa Tellu Bocco, dan di Desa Cege.

"Kami mengimbau kepada masyarakat yang rumahnya terdampak banjir agar mengungsi dulu ke rumah kerabatnya sambil menunggu air surut," tutur Ichsan.

Dia menyebutkan, musibah ini tidak menimbulkan korban jiwa. Namun sejumlah fasilitas umum di antaranya bangunan sekolah termasuk rumah warga dan persawahan terendam banjir.

"Warga memilih bertahan di rumahnya masing-masing," tambah dia.

Sementara salah seorang warga Mare yang terdampak banjir Rustam (36), mengatakan wilayahnya mulai diguyur hujan deras yang disertai petir sejak Sabtu (7/5) kemarin. Hujan disertai angin kencang dari pukul 19.00 Wita hingga pagi hari.

"Diperkirakan ketinggian air mencapai 50 hingga 100 cm. Wilayah ini merupakan dataran rendah sehingga curah hujan yang tinggi menyebabkan air tergenang di pemukiman dan persawahan," ucapnya.




(sar/asm)

Hide Ads