Pedagang Kulit Ketupat di Makassar Raup Untung Jelang Lebaran, Omzet Naik 20%

Pedagang Kulit Ketupat di Makassar Raup Untung Jelang Lebaran, Omzet Naik 20%

Darmawanti Adellia Adipradana - detikSulsel
Minggu, 01 Mei 2022 17:05 WIB
Pedagang kulit ketupat di Kota Makassar, Sulsel.
Foto: Pedagang kulit ketupat di Kota Makassar, Sulsel. (Darmawanti/detikSulsel)
Makassar -

Pedagang kulit ketupat di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) meraup untung menjelang Idul Fitri 1443 Hijriah. Dagangan laris manis hingga omzet naik 20% jika dibandingkan pada musim Lebaran tahun lalu.

"Tahun ini lebih banyak pembeli," ucap penjual kulit ketupat di Pasar Terong Makassar Satria De'Siarra, saat ditemui detikSulsel, Minggu (1/5/2022).

Dia mengaku sebanyak 4.000 buah kulit ketupat sudah habis terjual sejak berdagang tiga hari terakhir ini. Dirinya untung dibanding tahun lalu sempat merugi Rp 2 juta dari modal Rp 4 juta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau tahun lalu masih pandemi kurang sekali pembeli," beber dia.

Satria mengemukakan, seikat kulit ketupat dihargai Rp 10.000 untuk 10 buah. Harga yang ditawarkannya lebih murah daripada pedagang lain yang bisa mencapai Rp 15.000, namun dia mengklaim diri sudah balik modal.

ADVERTISEMENT

"Tahun ini balik modal mi, untung tahun ini," jelasnya.

Selain kulit pisang, Satri juga menjual daun pisang, yang menjadi bahan utama pembuatan Burasa. Selembarnya Rp 7.000 untuk daun yang muda dan Rp 8.000 untuk daun yang tua.

Sementara penjual kulit ketupat di Pasar Pabaeng-baeng Makassar Amran menyebut pendapatannya relatif. Tahun lalu dirinya sempat merugi meski jelang Lebaran tahun ini ada keuntungannya naik.

"Tahun lalu itu saya dapat Rp 2 juta, tahun ini belum saya hitung," papar dia.

Namun ada peningkatan pembelian jika dibandingkan tahun lalu. Dalam tiga hari omzet pendapatan naik 20%.

"Relatif pendapatannya. Tidak tinggi ji sekitar 20%," beber Amran.

Tahun ini dirinya hanya membawa 200 butir kulit ketupat unduk dijajakan karena masih khawatir merugi seperti tahun lalu. Seikatnya dijual seharga Rp 12.500 dengan 10 butir kulit ketupat.

"Omzet kita cuma dapat Rp 2 jutaan," ungkapnya.

Penjual dari Palangga Kabupaten Gowa, Dg Rompa beranggapan, pendapatan dari berdagang kulit ketupat sama dengan tahun lalu. Pendapatan dari menjual kulit ketupat disebut tidak menentu.

"Kemarin itu, lebih 1.000 butir habis, hari ini kurang sekali," ujar dia.

Namun kondisi tahun ini masih lebih baik dibanding Lebaran tahun sebelumnya. Hal itu efek dari awal-awal pandemi COVID-19 yang masih tinggi.

"Insyaallah kalau sehat, dijual terus ji tiap tahun (kulit ketupat)," pungkas Dg Rompa.




(sar/asm)

Hide Ads