Jelang Lebaran, penjual kulit ketupat dan daun pisang mulai menjamur di pasar tradisional di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat (Sulbar). Dagangan mereka laris bisa meraup Rp 2 juta dalam sehari.
Pantauan detikcom, Sabtu (30/4/2022), pedagang kulit ketupat dan daun pisang ramai terlihat di Pasar Marasa, Kecamatan Wonomulyo. Tampak belasan penjual kulit ketupat dan daun pisang, menjajakan dagangan di pelataran dan bahu jalan sekitar di pasar ini.
Salah satu penjual, Haisa mengaku telah menggeluti profesi musiman ini sejak beberapa tahun terakhir. Setiap hari, ia mampu menjual 1.000 hingga 2.000 kulit ketupat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi saya bawa empat karung, masing-masing berisi 500 kulit ketupat," ungkap Haisa kepada wartawan, Sabtu (30/4/2022).
Haisa menjual kulit ketupat yang terbuat dari daun pandan seharga Rp 15 ribu rupiah per ikat dengan isi 10 biji. Sedangkan kulit ketupat dari janur kelapa dijual lebih murah, Rp 10.000 rupiah per ikat, isinya 20 biji. Kemudian daun pisang yang masih muda dijual seharga Rp 5.000 hingga Rp 7.000 per lembar.
Selain dibuat sendiri, Haisa menyebut kulit ketupat yang ditawarkan di pasar ini juga dipasok dari warga di kampung halamannya. Demikian pula dengan ribuan kulit daun pisang telah dipersiapkan sejak beberapa hari terakhir.
"Ada yang dibuat sendiri, ada juga yang diambil dari warga di kampung. Biasanya kami sudah persiapkan kulit ketupat beberapa hari sebelum Lebaran," tutur wanita yang mengaku berasal dari Desa Rappang, Kecamatan Tapango.
Hal serupa diungkapkan pedagang lainnya, Darmia yang mengatakan aktivitas berjualan kulit ketupat dan daun pisang ini dilakukan tiga hari sebelum Lebaran.
"Saya menjual sejak Jumat kemarin, hari ini, sampai Minggu besok," tuturnya.
Meski modal berjualan kulit ketupat dan daun pisang ini diperoleh dari hasil meminjam, Darmia mengaku jika omzet yang diperoleh mencapai jutaan rupiah per hari.
"Modal yang kita pakai cuman berjualan daun Rp 4 juta, Alhamdulillah pemasukan sebanding. Untung seribu (sejuta) sekali dagang. Kalau modal 4-5 juta bisa dapat untung Rp 2 juta," tukas Darma.
Sementara seorang warga bernama Arfa mengaku keberadaan para penjual musiman ini mampu meringankan beban mereka untuk mempersiapkan barang kebutuhan hari lebaran.
"Ya alhamdulillah, walau harganya ada peningkatan, kita merasa sangat terbantu dengan adanya penjual kulit ketupat dan daun pisang ini. Soalnya kita tidak perlu susah-susah mencari. Jadi lebih efektif dan efisien," kata Arfa.
(tau/sar)