Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menyebut tak akan membatasi jemaah salat Idul Fitri meskipun regulasi PPKM Level 3 mengatur tempat ibadah dibatasi kapasitasnya maksimal 50%. Danny mengaku telah berkonsultasi ke Kemendagri terkait kebijakan ini.
"Aturan saya yang jalankan. Tapi kenapa saya longgarkan karena PPKM Level 3 sekarang beda dengan kemarin," ungkap Danny saat dikonfirmasi detikSulsel, Jumat (29/4/2022).
Danny menambahkan kebijakan terkait salat Idul Fitri ini sudah dikonsultasikan Pemkot ke Dirjen Kemendagri. Tidak ada atensi khusus yang diberikan untuk kegiatan di luar ruangan termasuk aturan pembatasan dan jaga jarak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, karena tidak diatur, kita sudah konfirmasi kok (ke Dirjen), maksudnya sudah diskusi, Dan memang ruangan luar itu tidak diatur," jelasnya.
Namun kata Danny, pelaksanaan salat Idul Fitri nanti harus tetap patuh pada penegakan protokol kesehatan. Penerapan prokes ini yang akan diperketat di lokasi-lokasi pelaksanaan salat Idul Fitri.
"Jadi atensi pemerintah pusat perbanyak satgas untuk jaga protokol. Maskernya ini yang sekarang kita kontrol," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Makassar, Muhammad Syarief menambahkan, jumlah jemaah salat Id di Lapangan Karebosi berpotensi membeludak. Lapangan Karebosi menjadi titik utama pelaksanaan Salat Idul Fitri di Makassar. Rencananya Wali Kota Danny juga akan salat di Lapangan Karebosi.
"Kalau di lapangan saja bisa 70 ribu. Itu belum dihitung dengan yang di jalanan," ucap Syarief.
Apalagi pihaknya mengaku tidak ada pembatasan jumlah jemaah salat Id di Lapangan Karebosi. Namun protokol kesehatan akan diperketat, utamanya disiplin memakai masker.
"Kalau kita batasi jemaah, itu hal yang tidak mungkin. Bahkan lebih baik dilaksanakan di lapangan itu menunjukkan kegembiraan. (Lapangan) Karebosi nanti ada petugas yang mengingatkan untuk tetap menggunakan masker," jelasnya.
(tau/asm)