Anjal-Gepeng di Makassar Marak Jelang Lebaran, Naik Dua Kali Lipat

Anjal-Gepeng di Makassar Marak Jelang Lebaran, Naik Dua Kali Lipat

Muh Ishak Agus - detikSulsel
Minggu, 24 Apr 2022 04:30 WIB
Anjal dan gepeng terjaring razia di Kota Makassar, Sulsel.
Foto: Anjal dan gepeng terjaring razia di Kota Makassar, Sulsel. (Muh Ishak Agus/detikSulsel)
Makassar -

Anak jalanan, gelandangan dan pengemis (anjal dan gepeng) kian marak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) jelang Lebaran. Kehadirannya disebut meningkat dua kali lipat selama bulan Ramadan.

"Kalau jelang puasa sampai lebaran itu memang dua kali lipat dari biasanya, seperti di jalan-jalan maupun di gerobak," kata Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Makassar, Andi Eldi Indramalka di kantornya, Minggu (24/4/2022).

Sebanyak 14 anjal-gepeng diketahui terjaring razia dalam patroli gabungan di sejumlah titik Kota Makassar, Sabtu malam (23/4). Razia yang digelar hingga dini hari itu melibatkan dinas sosial, satpol PP, dan kepolisian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebanyak 9 anak jalanan dan 5 dewasa yang kami amankan," lanjut dia.

Menurutnya, anjal-gepeng makin marak memanfaatkan situasi jelang Lebaran. Mereka berharap rasa kasihan dari warga hingga penghasilannya bisa mencapai Rp 200 ribu sehari.

ADVERTISEMENT

"Betul sekali. Memuncak ini karena mendekati lebaran sampai selesai Lebaran. Kalau ini (mengemis) ya hari itu bisa dapatkan sampai Rp 100 - Rp 200 ribu per hari," beber Andi

Dinsos Makassar mencatat, anjal-gepeng dari luar daerah juga mulai menyerbu Kota Makassar. Meski demikian penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) masih didominasi warga Kota Daeng sendiri.

"Selama kami survei sejak 2021 - 2022, sebanyak 70% itu warga Makassar dan 30% di luar Makassar," sebut Andi.

Sementara 14 anjal-gepeng yang terjaring razia dibawa ke kantor Dinas Sosial, Jalan AR Hakim, Kecamatan Tallo, Makassar untuk dilakukan pendataan. Pihaknya melakukan pembinaan bagi mereka yang sudah berulang kali ditertibkan.

"Insya Allah tindak lanjut setelah ini, bila kami dapatkan, sementara pembinaan di Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC). Tapi pada dasarnya bila ada memang ada yang sudah 2 atau 3 kali penjaringan, akan kami inapkan di RPTC selama 3 hari," tegasnya.

Andi mengungkapkan, sejumlah PMKS yang terjaring razia dikoordinir oleh pihak tertentu. Dia berharap warga turut membantu melaporkan jika melihat ada dugaan anjal-gepeng dimanfaatkan.

"Kalau dari ada yang sudah melihat ini nanti ke depan ada yang kasih turun (ke jalan), bisa direkam dan beri ke kami untuk diselidiki. Bisa meng-update. Kita kan juga punya (kontak layanan) 112," pinta dia.

Andi turut mengimbau agar warga atau pengendara di jalan tidak memberi uang kepada anjal-gepeng. Pihaknya meminta agar sumbangan langsung diberi kepada tempat resmi seperti panti asuhan.

"Nah ini kami sampaikan kemarin bahwa peran masyarakat Makassar, baik itu penduduk Makassar maupun pendatang, itu tidak memberi apapun di jalan karena kalau Anda masih memberi, maka mereka masih ada di jalan," jelasnya.




(sar/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads