3 Jam Diguyur Hujan, 5 Jalan Protokol di Samarinda Terendam Banjir

Kalimantan Timur

3 Jam Diguyur Hujan, 5 Jalan Protokol di Samarinda Terendam Banjir

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Sabtu, 16 Apr 2022 14:20 WIB
Hujan semalaman membuat 5 jalan protokol di Samarinda terendam banjir (Dok. Istimewa)
Foto: Hujan semalaman membuat 5 jalan protokol di Samarinda terendam banjir (Dok. Istimewa)
Samarinda -

Sebanyak lima titik jalan protokol di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) direndam banjir dengan ketinggian air tertinggi 35 centimeter. Banjir terjadi setelah hujan mengguyur wilayah Samarinda sejak pukul 12.00 Wita siang tadi atau sekitar 3 jam lalu.

"Saat ini ketinggian mencapai 35 sentimeter," ujar Kepala BPBD Samarinda Suwarso kepada detikcom, Sabtu (16/4/2022).

Untuk saat ini banjir terlihat di Kelurahan Gunung Lingai tepatnya di depan Alaya, Simpang Empat Mal Lembuswana, Simpang Empat Sempaja, Jalan Kebun Agung, dan Jalan Cipto Mangunkusumo. Suwarso mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan karena hingga saat ini hujan deras masih mengguyur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih kita monitor di CCTV," kata Suwarso.

Menurut Suwarso, 5 titik yang terendam banjir merupakan wilayah langganan banjir saat hujan deras mengguyur. Selain itu, petugas menemukan ada gangguan drainase yang menyebabkan ketinggian air cepat bertambah.

ADVERTISEMENT

"Di wilayah Jalan Kebun Agung ini memang langganan banjir, sebab di sana drainase belum normal tidak tembus ke Sungai Mati," kata Suwarso.

Hujan semalaman membuat 5 jalan protokol di Samarinda terendam banjir (Dok. Istimewa)Foto: Hujan semalaman membuat 5 jalan protokol di Samarinda terendam banjir (Dok. Istimewa)

BPBD memperkirakan banjir di Samarinda akan meluas dikarenakan hingga sampai saat ini beberapa wilayah di Samarinda masih diguyur hujan. Petugas kini mulai disiagakan untuk berjaga-jaga apabila ketinggian air terus bertambah.

"Iya ini beberapa masih ada yang turun hujan, jika bertahan lama kemungkinan di beberapa wilayah lain akan banjir juga," ujarnya.

"Yang jelas saat ini masih kita pantau di CCTV maupun petugas wilayah bencana di per-kecamatan," sambung Suwarso.




(hmw/tau)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads