.webp)
"Itu sore jelang buka puasa. Memang tiba-tiba mendung, terus hujan lebat disertai angin. Beberapa menit kemudian angin semakin kencang. Rubuh semua rumah," kata salah seorang warga desa Batu Mila, Firman kepada detikSulsel, Jumat (15/4/2022).
Angin puting beliung yang merusak sejumlah rumah panggung itu terjadi, Kamis (14/4) kemarin. Atap dan beberapa bagian rumah panggung terpisah, berserakan memenuhi jalan desa.
"Iya semuanya ada penghuninya. Tapi kita cek tidak ada ji korban. Cuma sembilan rumah kayu ini yang rusak berat," ungkapnya.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Enrekang, Arsil Bagenda membenarkan tidak ada korban dalam kejadian itu. Hanya saja kata dia, jumlah kerugian ratusan juta akibat bencana puting beliung.
"Kami masih mendata yah, tapi diperkirakan ratusan juta. Ada sembilan rumah tergolong rusak berat," ujarnya.
Arsil juga menuturkan, beberapa pekan terakhir Kabupaten Enrekang memang sedang dilanda cuaca ekstrem. Sehingga pihaknya mengimbau agar masyarakat mewaspadai terjadinya bencana akibat cuaca ekstrem ini seperti, tanah longsor, angin puting beliung, dan banjir.
"Akhir-akhir ini memang cuaca tidak menentu. Jadi masyarakat harus waspada dengan adanya bencana karena cuaca ekstrem ini. Segera laporkan ke pihak BPBD Enrekang jika terjadi sesuatu," pintanya.
(sar/sar)
