Nasib pilu dialami Saleno Lolo (25), warga Kabupaten Toraja Utara (Torut), Sulawesi Selatan (Sulsel). Pria yang merantau ke Papua sebagai tukang ojek ini tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua.
"Dia (Saleno) sudah dua tahun berada di sana. Di umur 23 tahun dia ke sana untuk ikut saudaranya bekerja," ungkap ibu korban, Lince saat ditemui detikSulsel, Rabu (13/4/2022).
Saleno Lolo selama ini menjadi tulang punggung keluarganya, hasil kerja kerasnya setiap bulan dikirimkan ke kedua orang tua dan adiknya di Dusun Balambang, Desa Balusu Bangunlipu, Kecamatan Balusu, Torut. Pembangunan rumah juga merupakan hasil kerja keras Saleno selama merantau di Papua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini rumah dia semua yang bangun. Dia pernah bilang mau pulang untuk liat rumahnya, tapi sudah tidak bisa, Saleno udah tidak ada," ucap Lince sambil menangis tersedu.
Lince menuturkan profesi utama Saleno sebenarnya sebagai buruh bangunan di Papua. Namun saat tak ada proyek yang jalan, Saleno tak ingin berdiam diri sehingga menjadi tukang ojek agar tetap mendapat penghasilan.
"Dia itu tidak pernah mengeluh orangnya. Apapun dia kerja. Jadi kalau tidak ada lagi panggilan kerjanya (menjadi buruh bangunan) dia jadi tukang ojek lagi," bebernya.
Korban Sempat Janji Kirimkan Pulsa
Sebelum kejadian penembakan, keluarga sempat berkomunikasi dengan Saleno. Saat itu Saleno sempat berjanji mengirimkan pulsa namun tak disangka pembicaraan itu menjadi komunikasi terakhir dengan keluarga.
"Kita terakhir kontak kemarin jam 7 pagi. Dia menelepon menanyakan keadaan kita semua. Kemudian saya meminta dikirim pulsa. Tapi dia bilang tunggu dulu kak saya pergi ngojek baru belikan pulsa," jelas kakak korban, Imma kepada wartawan, Rabu (13/4).
Namun tak lama setelah memberi kabar, Saleno tidak seperti biasanya, tak lagi menelepon ulang. Padahal Saleno cukup rajin memberi kabar kepada keluarganya di Torut.
"Setiap saat dia telepon. Kalau saya minta pulsa biasanya hari itu juga ada tapi kemarin itu, teleponnya sudah tidak bisa dihubungi," ungkap Imma.
Keluarga kemudian menjadi khawatir dan berupaya mencari tahu kabar Saleno melalui saudaranya di Papua. Tak lama ada kabar yang menyebar di media sosial, Saleno Lolo meninggal dunia karena ditembak KKB Papua.
"Mama langsung menangis, Bapak pingsan mendengar kabar itu. Kita semua cuma tau dari media sosial," bebernya.
Bapak korban, Apten Lolo sangat terpukul melihat foto putra ke tujuhnya itu terbujur kaku setelah ditembak KKB Papua.
"Sakit hati dan marah, campur aduk semua sudah. Anak kami ditembak orang tidak bertanggung jawab, apa salah anak kami," ucap Apten sambil menangis.
(tau/hmw)