Unjuk rasa penolakan wacana presiden 3 periode alias demo 11 April di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) tak hanya berakhir ricuh. Massa aksi juga meninggalkan jejak vandalisme di sejumlah titik.
Pantauan detikSulsel, Rabu (13/4/2022) di Jalan Urip Sumoharjo, coret-coret aspirasi menggunakan pilox terpampang di bawah Fly Over. Coretan tersebut mengeluhkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Mahal minyak!!!," tulis massa aksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kemudian ada pula bekas vandalisme dengan narasi keluhan soal mahalnya uang panaik (mahar). Istilah dalam acara lamaran seorang wanita Bugis Makassar ini dinilai sebagai tulisan sarkas terhadap kondisi saat ini yang apa-apa mengalami kenaikan.
Kemudian di bagian atas Fly Over, tepatnya ke arah timur Makassar, bekas vandalisme juga terlihat. Tampak sejumlah coretan di sejumlah pembatas jalan dengan narasi janji palsu.
"Reformasi jilid II" dan "Janji palsu" tulis massa aksi.
![]() |
Masih di atas Fly Over tepatnya di jalur ke arah barat, luapan emosi massa dicurahkan dengan menulis Jokowi gagal. Selanjutnya ada juga tulisan dengan narasi kekecewaan dibongkarnya Stadion Mattoanging di Jalan Cendrawasih, Makassar.
"Apa jii stadion," tulis massa dengan narasi menanyakan perkembangan pembangunan kembali markas kebanggaan PSM Makassar tersebut.
Tidak hanya di Jalan Urip Sumoharjo atau di Fly Over saja, jejak vandalisme juga tersisa di Jalan AP Pettarani. Salah satunya di tiang pancang.
Tampak massa aksi menyisakan tulisan soal Pemilu yang tak akan menyelamatkan warga dari penggusuran. Mereka juga menggambar wajah Jokowi, dan di bawahnya tertulis sebuah kalimat bernada cacian yang ditujukan ke orang nomor 1 di Indonesia itu.
![]() |
Terakhir, tembok bunga di bawah tol layang AP Pettarani itu juga dicoret dengan pilox cat dan ditulisi dengan berbagai kalimat. Mulai dari penolakan penggusuran hingga kapitalisme.
Peristiwa Demo 11 April yang Berakhir Ricuh di Makassar
Dalam catatan detikSulsel, demo 11 April yang menyuarakan sejumlah polemik dimulai dari enam titik utama di Kota Makassar. Seperti di Jalan Sultan Alauddin misalnya, konsentrasi massa aksi yang pertama terjadi di depan Kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) atau dekat perbatasan Gowa-Makassar.
Sementara titik konsentrasi massa yang kedua berada di depan kampus I UIN Alauddin Makassar. Titik ini hanya berjarak 100 meter dari pertigaan Jalan Sultan Alauddin dengan Jalan AP Pettarani.
Kemudian titik yang ketiga berada di Jalan AP Pettarani. Titik ini kerap menjadi konsentrasi massa dari mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM).
Sedangkan titik yang keempat adalah Fly Over Makassar yang mana kawasan ini kerap menjadi 'panggung utama' mahasiswa dalam berunjuk rasa. Titik ini menjadi panggung utama karena lokasinya yang berada di tengah kota dan dekat dengan Kantor DPRD Sulsel, tempat massa aksi meluapkan puncak aspirasinya.
![]() |
Sekitar 200 meter dari Fly Over, tepatnya di Jalan Urip Sumoharjo, merupakan titik yang kelima. Area ini merupakan tempat mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar memulai unjuk rasa.
Titik selanjutnya atau titik yang kelima adalah di Jalan Perintis Kemerdekaan, Tamalanrea, Makassar. Titik ini kerap menjadi lokasi aksi mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas), termasuk sejumlah mahasiswa dari berbagai kampus swasta.
(hmw/hmw)