Demo 11 April di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) akan dikawal ketat hari ini. Sebanyak 248 personel gabungan disiagakan di dua titik aksi.
"Sekitar 248 gabungan Polres, Kodim, Satpol PP dan Dishub kami turunkan untuk mengawal aksi unjuk rasa hari ini," ungkap Kapolres Pinrang, AKBP Roni Mustafa, kepada detikSulsel, Senin (11/4/2022).
Roni menegaskan aparat akan melakukan upaya pengamanan sesuai dengan SOP pengamanan. Selain itu sesuai dengan intruksi Kapolri pengamanan harus dilakukan secara humanis dalam setiap pengamanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tentu kedepankan SOP dalam pengamanan. Dan jelas bahwa pengawalan aksi unjuk rasa secara humanis dan jangan terjadi gesekan di lapangan," bebernya.
Pihaknya menegaskan berdasarkan laporan yang masuk, setidaknya ada dua titik aksi unjuk rasa dan menjadi pusat pengamanan.
"Patung Lasinrang dan DPRD Pinrang titik pengamanan," jelasnya.
Informasi yang dihimpun ada dua gelombang aksi yang akan melakukan unjuk rasa. Pertama, aksi unjuk rasa yang dilakukan BEM STKIP dan BEM STT Baramuli. Unjuk rasa dilakukan pada pukul 10.00 wita. Pra kondisi aksi di Patung Lasinrang dan titik aksi di DPRD Pinrang. Estimasi massa 100 orang.
Selanjutnya, gelombang kedua pada pukul 14.00 wita. Aksi ini dilakukan oleh STAI DDI Pinrang-PMII Cabang Pinrang. Titik kumpul di STAI DDI Pinrang dan selanjutnya bergerak ke Patung Lasinrang untuk pra kondisi, dan melanjutkan aksi di DPRD Pinrang. Estimasi massa 100 orang.
Ketua BEM STAI DDI Pinrang, Andi menjelaskan, ada 3 tuntutan yang akan disampaikan dalam aksi tersebut yakni isu penundaan pemilu, menolak penundaan pemilu 2024 dan masa perpanjangan Presiden Jokowi 3 periode, menolak kenaikan bahan pokok, dan menolak kenaikan BBM.
"Estimasi kami sekitar 100 orang. Ini bentuk keresahan kami mahasiswa melihat sejumlah masalah bangsa termasuk wacana penundaan pemilu dan kenaikan sembako dan BBM yang membuat masyarakat semakin sulit," bebernya.
(asm/tau)