Massa mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Peduli Rakyat (AMPERA) di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan konsolidasi demo 11 April. Konsolidasi dilakukan hingga tembus tengah malam.
Pantauan detikSulsel Minggu (10/4/2022) sekitar pukul 09.00 Wita, konsolidasi dilakukan di pelataran kampus Universitas Andi Djemma Kota Palopo. Hingga Senin (11/4) pukul 00.00 Wita, mahasiswa masih terus melakukan konsolidasi.
Konsolidasi digelar untuk mengumpulkan bahan demo 11 April yang intinya menuntut kebijakan Kabinet Indonesia Maju Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang mereka anggap tidak pro terhadap rakyat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Protes publik terhadap kebijakan pemerintah tercermin dari hasil konsolidasi kami sejumlah 48 organisasi yang tergabung baik ormawa, organisasi kedaerahan maupun Ormas siap melakukan aksi protes," ucap Presiden BEM Universitas Muhammadiyah Palopo (UMP) Mustapa di lokasi konsolidasi.
Mustapa yang bertugas sebagai Jendral Lapangan Ampera pada demo 11 April mengaku telah masif melakukan konsolidasi sepekan terakhir. Ia mengharapkan bukan hanya dari pihak mahasiswa yang melakukan protes, tetapi masyarakat sipil juga ikut melakukan aksi protes di tanggal 11 april 2022 besok.
"Kami memperjuangkan kebijakan negara yang kontra terhadap kepentingan rakyat. Menyentuh langsung masyarakat, seperti kenaikan bahan pokok apalagi di bulan Ramadhan ini, makanya kami terpanggil untuk melakukan aksi protes," tegasnya.
Lebih lanjut Mustapa mengklaim akan ada sekitar 3.000 mahasiswa di Palopo yang turun ke jalan saat demo 11 April.
"Estimasi Massa berjumlah Kurang lebih 3000 orang dari seluruh elemen Kelembagaan internal Kampus dan Organisasi eksternal Kampus," bebernya
Sementara itu, Polres Palopo akan menurunkan 700 personel untuk pengamanan demo 11 April. Massa aksi diminta tertib dalam menyampaikan pendapatnya.
"Kami siagakan sekitar 700 personel untuk mengawal agar situasi tetap aman dan kondusif," ucap Kapolres Palopo AKBP Yusuf Usman, Saat dikonfirmasi terpisah.
Ia juga mengajak kepada peserta aksi untuk menyampaikan aspirasinya dengan cara yang baik dan santun serta tidak mengganggu ketertiban masyarakat.
"Perlu diingat juga bahwa saat ini masih pandemi Covid-19, tentunya perlu kita bersama menjaga protokol kesehatan," ujarnya.
Ia juga menegaskan, pihaknya akan memberikan pelayanan dan mengawal jalannya penyampaian aspirasi.
"Insya Allah Palopo kondusif dan kita semua dapat menjaga Kota yang kita cintai ini dari segala bentuk tindakan anarkis maupun provokatif," tegasnya.
Dari informasi yang dihimpun, mahasiswa yang tergabung dalam Ampera Kota Palopo akan menyampaikan 7 poin tuntutan saat demo 11 April, yakni:
1. Tolak penundaan Pemilu 2024 dan jabatan Presiden tiga periode.
2. Tolak kenaikan BBM dan bahan pokok.
3. Evaluasi Menteri bermasalah di Kabinet Indonesia Maju.
4. Wujudkan reforma agraria sejati dan tolak UU Omnibuslaw.
5. Tolak pembangunan infrastruktur IKN (Ibu Kota Negara).
6. Tuntaskan pelanggaran HAM.
7. Mendesak pemerintah penuhi kebutuhan pupuk subsidi.
(nvl/nvl)