Aksi freestyle motor membawa petaka bagi dua remaja di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Keduanya terlibat kecelakaan tunggal akibat aksi freestyle motor gagal dan menyebabkan seorang di antaranya tewas di tempat dan seorang lainnya kritis di rumah sakit (RS).
Petaka akibat freestyle motor itu dialami oleh remaja inisial RU (15) dan RI (11) di Jalan Pandan Barat, Kecamatan Balikpapan Barat, pada Rabu (6/4) siang. RU dan RI diketahui saling berboncengan saat kejadian nahas tersebut.
Kasat Lantas Polres Balikpapan Kompol Retno Ariani dalam keterangannya menyebut RU dan RI awalnya melaju dari arah Jalan Pandan Sari. Saat di Jalan Pandan Barat, RU dan RI melakukan freestyle motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelum terjadi kecelakaan sepeda motor yang dikendarai korban datang dari arah Pasar Pandan Sari, lalu melintasi di Jalan Pandan Barat tepatnya di jembatan beton pengemudi melakukan freestyle," ungkap Retno, Rabu (6/4/2022).
Menurut Retno, RU dan RI hendak menguji keterampilan dalam mengangkat ban motor bagian depan saat berkendara. Namun freestyle itu berujung gagal.
"Mereka ingin melakukan uji ketangkasan dengan mengangkat ban depan sehingga sepeda motor merek Honda Genio KT 6976 ZZ oleng ke kiri dan membentur trotoar jembatan beton," kata Kompol Retno.
Akibat kecelakaan itu, RU tewas di tempat kejadian. Sementara RI mengalami cedera di kepala dan hingga kini masih menjalani perawatan di ICU rumah sakit di Balikpapan.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Yusuf Sutejo mengatakan pihaknya telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Kombes Yusuf lalu menyoroti orang tua korban karena memberikan sepeda motor kepada anak di bawah umur.
"Sudah dilakukan olah TKP, tadi juga anggota sudah mendatangi orang tua korban, kita tegur dan kita imbau seharusnya tidak memberikan kendaraannya, karena mereka masih di bawah umur," jelas Yusuf.
Yusuf juga berjanji pihaknya juga akan meningkatkan patroli di lokasi yang biasa dijadikan tempat remaja melakukan balapan liar. Patroli dilakukan untuk mencegah kejadian serupa.
"Di bulan Ramadan ini memang sudah jadi kebiasaan, anak-anak melakukan balapan khususnya saat sahur dan waktu ngabuburit, untuk itu anggota sudah kami perintahkan untuk rutin melakukan patroli," tutup Yusuf.
(hmw/nvl)