Pantauan detikcom, Jumat (8/4/2022) sekitar pukul 17.30 Wita, operasi balap liar dilakukan di Jalan Trans Sulawesi, Desa Laliko, Kecamatan Campalagian, Polman. Seorang pembalap sempat terjatuh dan memilih meninggalkan sepeda motornya di tengah jalan lantaran takut diamankan.
Sementara seorang pemuda lainnya sempat protes karena motornya hendak ditahan polisi. Pemuda itu berdalih motornya bukan buat balapan karena dalam kondisi rusak.
"Bukan motor balap ini Pak, ini motor lagi rusak, saya mau perbaiki," keluh pemuda kepada polisi.
Namun polisi tidak percaya begitu saja dan motor tersebut tetap diamankan. Apalagi motor tersebut tidak memiliki surat kelengkapan dan bentuknya juga sudah dimodifikasi layaknya motor balap.
Kanit Sabhara Polsek Campalagian Ipda Arifuddin mengatakan, operasi balap liar dilakukan untuk menindaklanjuti laporan warga yang mengeluhkan maraknya praktek balap liar selama bulan suci Ramadan.
"Jadi begini, sejak masuk bulan suci Ramadan, masyarakat di sini sangat resah dengan adanya balap liar. Sehingga kami dengan rekan-rekan langsung turun ke lapangan dengan membubarkan," ujar Arifuddin kepada wartawan.
Menurut dia, sepeda motor yang terjaring dalam operasi balap liar langsung diamankan ke Polsek Campalagian. Pemiliknya akan diberi sanksi pembinaan agar tidak lagi mengulangi perbuatannya.
"Yang bisa kami ambil motornya, kami ambil untuk diamankan. Sanksi pertama yang kami berikan dengan meminta pemilik motor untuk melengkapi kendaraan dan surat-suratnya," bebernya.
![]() |
Arifuddin berharap operasi balap liar ini bisa memberi efek jera kepada pelaku balap liar, agar tidak lagi mengulangi perbuatannya. Ia memastikan akan memberi sanksi tegas, jika masih mendapati balap liar di daerah ini.
"Insyaallah, kalau memang masih berlanjut balap liar, kami tindak tegas dengan memberikan tilang, sekaligus kita amankan kendaraannya," pungkasnya.
(hmw/asm)