Kekeh Usulkan Rel Kereta Api Melayang di Makassar, Danny Mau Bujuk Menhub

Kekeh Usulkan Rel Kereta Api Melayang di Makassar, Danny Mau Bujuk Menhub

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 06 Apr 2022 07:30 WIB
Wali Kota Makassar Danny Pomanto (Ibnu Munsir/detikcom).
Foto: Wali Kota Makassar Danny Pomanto (Ibnu Munsir/detikcom).
Makassar - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto kekeh Kereta Api (KA) Trans Sulawesi yang rutenya melintasi Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menggunakan jalur rel melayang (elevated). Danny bakal membujuk Menteri Perhubungan (Menhub) agar harapannya itu diakomodir.

"Saya akan menghadap Menteri (Perhubungan) setelah ini," ujar Danny yang dikonfirmasi, Selasa (5/4/2022).

Dia mengaku usulan ini untuk mengintegrasikan rencananya untuk membangun Light Rail Transit (LRT) di Makassar. Rencana ini pun akan sekaligus dikomunikasikan ke pusat.

"Saya lagi bikin (perencanaannya), termasuk konektivitasnya dengan LRT, dimana penempatan stasiun. Jadi sekalian kita ngomong di mana stasiun ini," sambung dia.

Danny mengklaim, pihaknya sudah lama mengusulkan agar rel KA Makassar-Parepare dibuat elevated (melayang). Tidak seperti dalam dokumen perencanaan yang skema jalurnya di darat (at grade).

"Saya kan minta elevated, dari awal kita tidak pernah setuju dengan landing (di darat) dari awal. Tiba-tiba (jalur KA dibuat) at grade," terang Danny.

Pemkot Siap Bantu Penyediaan Lahan KA

Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar pun siap mengambil alih penuh membantu penyediaan lahan. Jika usulannya untuk membuat rel KA di Makassar dibuat melayang atau elevated.

"Saya sanggup (selesaikan penyediaan lahan) yang penting elevated, karena masyarakat menderita kalau tidak elevated, terhambat kan," tegas Danny.

Hal ini mengingat usulan untuk membuat jalur elevated KA yang melintasi Kota Makassar berbiaya mahal. Maka Pemkot membantu penyediaan lahan agar anggaran tidak membengkak di satu pihak saja.

"Karena (biaya jalur KA) elevated mahal, maka (penyediaan) tanah untuk jalur, pemerintah kota tanggung," ucap dia.

BPKA Sulsel Sambut Positif Usulan Danny

Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulsel Andi Amanna Gappa menyambut positif usulan Danny Pomanto. Kendati begitu untuk menyesuaikan skema jalur rel KA menjadi elevated di Kota Makassar juga tergantung dari kebijakan pusat dalam hal ini Menhub.

"Kalau kami sih bagaimana keputusan Pak Menteri aja. Saya kan berpikirnya ini untuk kepentingan Sulawesi, mau (jalur KA) di atas mau di bawah, istilahnya itu demi kemaslahatan masyarakat Sulsel itu kita dukung," sebut Kepala BPKA Sulsel Andi Amanna Gappa kepada detikSulsel, Selasa (5/4/2022).

Namun ditegaskan dalam dokumen perencanaan jalur rel KA di Makassar dibuat at grade (di darat). Dengan rute dimulai di wilayah Mandai Kabupaten Maros hingga wilayah Parangloe Makassar sepanjang 6 kilometer.

"Jadi sampai saat ini keputusan Pak Menteri (Perhubungan) masih (jalur kereta) at grade (di darat). Kalau ada inisiatif pak wali ketemu Pak Menteri kita dukung aja," jelasnya.

Potensi Pembengkakan Anggaran Rp 1,6 T

BPKA Sulsel khawatir usulan penyesuaian jalur rel KA menjadi membengkak hingga ditaksir mencapai Rp 1,6 triliun. Selisihnya jauh berbeda dari kebutuhan anggaran sesuai perencanaan saat ini Rp 600 miliar dengan skema jalur KA di darat atau at grade.

"Namun jika relnya diubah melayang, (anggaran) bisa mencapai Rp 1,6 triliun. Ini baru proyeksi, sekadar perkiraan saja karena kami belum merinci. Kalau lebih mungkin lebih tetapi kira-kira hitungan kasarnya seperti itu," ucap Kepala BPKA Sulsel Andi Amanna Gappa, Minggu (20/3).

Namun pihaknya masih mengacu pada perencanaan awal. Kelanjutan KA Sulsel dari Maros ke Makassar memasuki tahapan penetapan lokasi untuk rute rel ke Stasiun Parangloe di Makassar.

"Jadi kita mulai untuk kelanjutan proyek dari Stasiun Mandai (Maros) ke Stasiun Parangloe di Makassar. Ini panjang relnya sekitar 6 kilometer," terangnya.


(sar/hmw)

Hide Ads