Kepala Puskesmas Sukamaju di Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel) mengamuk hingga tendang kursi karena tersinggung perkataan pegawainya. Dia tak terima dikatai baper alias bawa perasaan.
"Saya bilang jadi pemimpin harus kuat. Tidak boleh baper. Itu jadi (kemudian) permasalahan. Kadang-kadang teman-teman juga pakai kata-kata itu," kata Masita, Koordinator Imunisasi dan Vaksinasi Puskesmas Sukamaju yang terlibat cekcok dalam video viral, usai dimediasi DPRD Lutra, Jumat (25/3/2022).
Masita menuturkan kejadian itu bermula saat dia menanyakan insentif tenaga kesehatan (nakes) yang terlibat dalam kegiatan vaksinasi COVID-19. Dia kemudian meminta Kepala Puskesmas Sukamaju untuk mencairkannya sesuai surat keputusan (SK) yang sudah ditetapkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kejadian memang setelah pertemuan. Saya memang membahas sesuatu. Saya heran kenapa sampai ngamuk," tutur Masita.
"Katanya posisi saya duduk tidak sopan. Padahal saya sehari-hari seperti itu. Saya juga bahas intensif," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sukamaju Tola mengakaui sempat menendang meja. Aksi itu ia lakukan lantaran kesal terhadap pegawainya yang menanyakan insentif nakes.
"Kami menyayangkan dengan etika dari teman-teman saat rapat. Jika etikanya sudah bagus, kan tidak ada masalah," kata Tola di hadapan Anggota DPRD Lutra.
Namun Tola membantah jika disebut menyerang Masita dalam video viral. Tola mengaku ditahan pegawai lainnya karena hendak meninggalkan ruangan.
"Saya yang pimpin rapat, makanya teman-teman melarang saya untuk meninggalkan rapat. Tidak mungkin saya sebagai pimpinan ingin berbuat hal yang seperti itu," katanya.
(asm/asm)