Proses pencarian delapan (sebelumnya disebut tujuh) korban hilang akibat speedboat tenggelam di Perairan Pulau Baam dan Pulau Teor, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku terus berlanjut. Satu unit pesawat jenis ATR milik Direktorat Jendral Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) turut dikerahkan dalam proses pencarian korban.
"Pada hari ini Basarnas dengan potensi SAR dan instansi terkait melaksanakan pencarian dengan mengarahkan satu (pesawat) milik PSDKP Tual melakukan pencarian lewat udara" kata Kakansar Ambon Mustari di Kantor SAR Ambon, Jumat (25/3/2022).
Mustari mengatakan, pencarian di hari kedua ini juga menggunakan kapal milik SAR, kapal milik TNI AL dan PSDKP serta Longboat milik masyarakat. Dia berharap pencarian terhadap 8 korban hilang membuahkan hasil hari ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara untuk kapal kita kerahkan kapal Basarnas KM SAR Abimanyu, KRI TNI AL, kapal milik PSDKP dan Longboat masyarakat mudah-mudahan hari ini kita bisa temukan" tutur Mustari.
Sebelumnya, speedboat berpenumpang 13 orang (sebelumnya disebut 12 orang) tenggelam setelah dihantam gelombang besar yang mengenai bagian samping speedboat yang seketika terbalik dan tenggelam. Kecelakaan terjadi pada Rabu (23/3) sekitar pukul 16.00 WIT.
Speedboat tujuan Pulau Toer dari Desa Tanah Baru tersebut dihantam gelombang tinggi setelah kurang lebih 2 jam di perjalanan. Kini Basarnas dan potensi SAR lainnya melakukan pencarian hari kedua.
"Basarnas Ambon melaksanakan operasi SAR hari kedua kecelakaan kapal speed yang tenggelam di Pulau Teor yang POB 13 orang, 5 selamat, 8 orang belum ditemukan" kata Mustari.
(hmw/hmw)