Toilet umum di Lapangan Andi Makkasau Kota Parepare Sulawesi Selatan (Sulsel) yang dibangun dengan anggaran Rp 700 juta dikeluhkan warga karena kerap terkunci. Selain itu, toilet ini sudah dua kali tergenang sepanjang tahun ini.
"Kita biasa mau pakai itu toilet tapi terkunci. Tadi misalnya saya joging tapi terkunci. Terus apa gunanya itu dibangun kalau tidak dipakai," keluh Ilhamsyah, warga Parepare kepada detikSulsel, Senin (21/3/2022).
Ilhamsyah berharap Pemkot Parepare memfungsikan toilet itu sebagaimana mestinya. Menurutnya, percuma saja menurutnya bagus jika tak dipakai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya tidak penting ji itu dibilang toilet bawah tanah. Itu barang berguna kalau berfungsi. Kalau tidak dipakai, terus kenapa dibangun," kesalnya.
Toilet umum ini tercatat sudah dua kali tergenang tahun ini. Pertama pada 9 Februari dengan ketinggian air mencapai satu meter. Kemudian Jumat, 18 Maret llau tim Damkar Parepare memakai pompa untuk mengeluarkan air yang tergenang di dalam toilet.
Seperti diketahui, Lapangan Andi Makkasau menjadi ruang publik favorit warga Parepare. Setiap pagi dan sore hari banyak warga jogging di sana. Kawasan ini juga ramai pengunjung karena di sudut lapangan ada ikon Parepare, Patung Cinta sejati Habibie-Ainun.
Pembangunan toilet umum Lapangan Andi Makkasau dimulai pada tahun 2016 lalu. Anggaran yang dipakai membangun berasal dari DAK dengan nilai kontrak Rp 700 juta. Pembangunan toilet Rp 700 juta itu dirancang representatif dan multifungsi. Di atasnya terdapat panggung musik yang bisa digunakan ketika ada konser atau hiburan.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Parepare Amarun Agung Hamka menuturkan agar pelayanan toilet bisa lebih baik kedepan, pihaknya pun akan segera menyerahkan pengelolaan toilet ke pihak ketiga. Prosesnya sementara berjalan.
"Kita sementara mau tayangkan di Pengadaan Barang/Jasa (PBJ). Tahun ini kita targetkan dikelola pihak ketiga. Sebentar saya cek anggarannya," urainya.
Ia menilai dengan dikelola pihak ketiga maka masyarakat bisa lebih puas kedepannya untuk memakai toilet. Kebersihan toilet juga terjamin.
"Kalau kita misalnya pakai tenaga sukarela untuk kebersihan kan gajinya tidak seberapa. Kita kasian juga. Nanti kalau pihak ketiga maka manajemennya diatur mereka," bebernya.
(tau/nvl)