Banjir Rendam 5 Desa di Sangatta Kutai Timur, BKSDA Minta Warga Waspada Buaya

Kalimantan Timur

Banjir Rendam 5 Desa di Sangatta Kutai Timur, BKSDA Minta Warga Waspada Buaya

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Minggu, 20 Mar 2022 15:50 WIB
Buaya mengincar warga saat banjir merendam permukiman di Kutai Timur, Kaltim. (dok. Istimewa)
Foto: Buaya mengincar warga saat banjir merendam permukiman di Kutai Timur, Kaltim. (dok. Istimewa)
Kutai Timur -

Banjir dengan ketinggian air mencapai 2 meter merendam permukiman warga di wilayah Sangatta, Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim). Warga diminta waspada akan ancaman buaya, karena wilayah Sangatta merupakan habitat buaya di Kaltim.

Laporan yang diterima detikcom dari BPBD Kutai Timur, Minggu (20/3/2022), banjir telah merendam 3 desa di Kecamatan Sangatta Utara, yakni Desa Sangatta Utara, Desa Swarga Bara, dan Kelurahan Teluk Lingga.

Sementara di Kecamatan Sangatta Selatan, banjir terjadi di Kelurahan Singa Gaweh dan Desa Sangatta Selatan. Di wilayah ini ketinggian air mencapai 2 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami belum bisa melaporkan rinciannya (total rumah yang terendam banjir), yang jelas dari seluruh desa yang ada di Kecamatan Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan, hanya Desa Singa Gaweh yang tidak terdampak," kata Kepala BPBD Kutim, Syafruddin Saat kepada detikcom, Minggu (20/3/2022).

Laporan sementara keadaan banjir di Kutim, setidaknya ada 1000 kepala keluarga (KK) yang terdampak di Kecamatan Sanggata Utara. Sedangkan di Kecamatan Sangatta Selatan ada 800 KK yang terdampak.

ADVERTISEMENT

Untuk warga yang mengungsi, baru 200 orang yang dilaporkan pergi mengungsi dari rumahnya.

"Jumlah secara pasti laporan siang tadi di masjid ada 200 lebih yang sudah diungsikan, sebagian warga masih banyak mengungsi di rumah keluarga," ungkapnya.

Terkait banjir yang merendam wilayah Sangatta, BKSDA Kaltim mengingatkan warga untuk selalu waspada akan munculnya buaya dari sungai menuju wilayah banjir.

"Saya berharap warga harus hati-hati saat banjir ini, soalnya Sangatta sangat dekat dengan habitat buaya," ucap Fungsional PEH BKSDA Kaltim, Witono saat dihubungi terpisah.

Meski demikian, pihaknya hingga saat ini belum menerima laporan terkait kemunculan buaya di permukiman warga. Terutama di pinggiran sungai yang menjadi habitat hewan buas tersebut.

"Sampai saat ini belum ada laporan warga melihat buaya saat banjir, namun khususnya warga di pinggiran sungai Sangatta harus lebih berhati-hati," terangnya.

Dijelaskan Witono, jumlah buaya yang ada di Sangatta sekitar ratusan ekor. Jumlah itu diperkirakan berasal dari Sungai Sangatta yang lokasinya berdekatan dengan muara laut.

"Saya gaak bisa pastikan pasnya berapa karena Sungai Sangatta sangat dekat dengan muara laut dan habitat buaya kalau ratusan, bisa jadi karena buaya induk dengan panjang 2,5 meter bisa bertelur dari 60 sampai 80 butir untuk sekali bertelur," ungkapnya.

Meski telah sering dilakukan evakuasi terhadap buaya yang kerap muncul di permukiman warga di pinggiran Sungai Sangatta, diperkirakan buaya lain akan datang dan masuk melalui jalur muara laut.

"Jadi bila kita pindah satu maka akan ada buaya-buaya lain yang akan datang atau masuk ke wilayah yg buayanya kita pindahkan hal ini dikarenakan buaya bersifat teritorial menjaga suatu wilayah," tutupnya.

Di tempat habitat yang berdekatan dengan permukiman warga, pihak BKSDA Kaltim pun telah memasang plang himbauan, tujuannya agar warga dapat berhati-hati terhadap serangan buaya.




(nvl/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads