.webp)
Jalan protokol di tengah Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) kondisinya memprihatinkan. Sejumlah titik terdapat lubang yang mengganggu kenyamanan hingga membahayakan pengendara.
Pantauan detikSulsel di jalur protokol Jalan Mattirotasi, Parepare, Rabu (16/3/2022), terdapat setidaknya 229 lubang di tengah jalanan. Kedalaman lubang bervariasi, antara 8 hingga 17 cm. Sementara lebar lubang antara 20 cm hingga 2 meter.
Lubang-lubang tersebut umumnya dipicu karena aspal yang dipakai menambal terkelupas. Di sisi lain jalur tersebut memang sering dilalui kendaraan berat seperti truk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendaraan yang lewat pun harus melambat untuk menghindari lubang. Meskipun ternyata sebagian pengendara telah menjadi korban kecelakaan.
Salah seorang pengendara, Wawan mengaku kecewa, sebab di Parepare telah banyak ikon kota yang dibangun, tetapi jalan kurang diperhatikan.
"Kalau kami jalan yang seharusnya diprioritaskan. Bayangkan mi kalau orang lewat dan kecelakaan," harapnya.
Dikonfirmasi terkait itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Parepare, Samsuddin Taha mengakui pihaknya selama ini hanya melakukan tambal sulam terhadap jalan yang berlubang.
"Memang betul di sepanjang Jalan Mattiro Tasi itu banyak lubang. Termasuk jalan Jenderal Sudirman dan beberapa lainnya. Solusi kami sementara ini baru menambal saja," ujar Samsuddin kepada detikSulsel, Rabu (16/3).
Meski demikian, pihaknya berjanji akan menuntaskan jalanan tersebut tahun ini.
"Tahun ini misalnya yang mau kami kerja itu Jalan Mattirotasi sepanjang 1,5 kilometer. Paling lambat dua pekan ke depan sudah kita lelang fisik," bebernya.
Samsuddin menjelaskan anggaran sudah disiapkan untuk perbaikan. Diantaranya untuk untuk perbaikan ruas Jalan Mattirotasi disiapkan Rp 5 miliar. Dengan anggaran ini perbaikan jalan bisa dilakukan secara total.
"Kalau Jalan Mattirotasi rencananya untuk perbaikan total di sepanjang 1,5 kilometer," ujarnya.
Samsuddin juga menyebut banyaknya lubang di beberapa ruas jalan utama Kota Parepare seperti Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan Mattirotasi selama ini hanya dilakukan perbaikan tambal sulam karena anggarannya terbatas.
"Kami tambal dengan cara zigzag. Jadi tiga hari di Mattirotasi, kemudian Jenderal Sudirman. Termasuk juga jalan yang lain lagi,"urainya.
(nvl/nvl)
