Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman menerima sejumlah tuntutan dari masyarakat di tengah kepemimpinannya. Warga diharap bersabar menunggu realisasinya, mulai dari infrastruktur jalan hingga atasi kelangkaan minyak goreng.
"Kami terukur berkomunikasi untuk bagaimana mengambil kebijakan sebisa dan semaksimal yang bisa kita lakukan. Maka butuh kesabaran bersama," ucap Andi Sudirman dalam pemanfaatan perdana Masjid 99 Kubah yang ditandai salat Zuhur berjemaah, Sabtu (12/3/2022).
Dia menuturkan ada banyak tuntutan warga akan diselesaikan secara bertahap. Program kebijakan yang dijalankan disesuaikan kemampuan keuangan daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak kurang sana sini, kami tahu, kami mendengar, bukan kami tidak mendengar, banyak tuntutan masyarakat," tuturnya
"(Di antaranya) infrastruktur jalan, infrastruktur irigasi, kemudian masalah minyak goreng ini kami dengarkan semua," tambah Andi Sudirman.
Dia berharap kerja sama pejabat struktural di Pemprov, dan seluruh stakeholder terkait. Harapan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak bisa dilakukannya sendiri.
"Tidak mungkin kami berjalan sendiri, anggaran pemerintahan tidak sekuat yang dipikirkan, kemudian pemerintah APBD bukan jadi tempat bisnis, tapi pelayanan masyarakat," tegas dia.
Andi Sudirman menekankan pejabat bekerja hati nurani. Di masa kepemimpinan, dia ingin meletakkan pondasi reformasi birokrasi yang tepat, tidak mudah diintervensi, dan membangun kepercayaan warga.
"Kita selalu hadir bukan sebagai politik praktis, tapi kita hadir sebagai tenaga profesional yang telah diamanahkan oleh rakyat, untuk kemudian menjadi penyambung lidah rakyat," terang dia.
Diketahui Andi Sudirman Sulaiman dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Gubernur Sulsel sisa masa jabatan 2022-2023 di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis (10/3). Andi Sudirman mengawali agendanya setiba di Kota Makassar dengan meresmikan pemanfaatan perdana Masjid 99 Kubah, Sabtu (12/3).
"Tetapi untuk jalan infrastruktur tidak ada tawar menawar bahwa kita harus tetap jalan untuk membangun secara kuat," tegas Andi Sudirman.
Infrastruktur Jalan demi Konektivitas
Pembangunan infrastruktur jadi agenda prioritas. Tidak ada tawar menawar untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah. Akses jalan yang baik, dianggap akan memicu pertumbuhan ekonomi.
"Kalau itu sudah bergerak ekonomi berarti insyaallah mulai tertangani dengan baik, dengan biaya cost (distibusi logistik) untuk mobilisasi transport itu kuat, lebih murahlah," ucap dia.
Selain itu ada beberapa jembatan-jembatan strategis penghubung yang memang sudah rusak. Ini akan jadi perhatian, termasuk infrastruktur tahun sebelumnya yang masih terbengkalai.
"Tetapi untuk jalan infrastruktur tidak ada tawar menawar bahwa kita harus tetap jalan untuk membangun secara kuat," tegas Andi Sudirman.
(sar/nvl)