Peringatan HUT ke-20 Mamasa Ricuh, Mahasiswa Paksa Temui Bupati

Sulawesi Barat

Peringatan HUT ke-20 Mamasa Ricuh, Mahasiswa Paksa Temui Bupati

Abdy Febriady - detikSulsel
Jumat, 11 Mar 2022 23:15 WIB
Ricuh aksi unjuk rasa pada peringatan HUT ke-20 Kabupaten Mamasa, Sulbar.
Ricuh aksi unjuk rasa pada peringatan HUT ke-20 Kabupaten Mamasa, Sulbar. Foto: (Abdy Febriady/detikcom)
Mamasa -

Aksi unjuk rasa sejumlah mahasiswa di tengah peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-20 Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) berakhir ricuh. Aparat keamanan terlibat bentrok gegara pendemo memaksa masuk ke lokasi saat rapat paripurna di Tribun Lapangan Kondosapata.

"Kami tidak habis pikir, aparat kepolisian harus sebagai tameng, untuk kemudian menghalangi kami bertemu pimpinan yang ada di Kabupaten Mamasa," kata koordinator aksi, Melkias Pampang Karua kepada wartawan, Jumat (11/3/2022).

Aksi unjuk rasa yang tergabung dalam mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Mahasiswa Kabupaten Mamasa (KMKM) itu berlangsung di Jalan Emmy Saelan, Kecamatan Mamasa, Jumat (11/3) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melkias menyebut, aksinya membawa sejumlah isu penting yang harus mendapat perhatian pemerintah. Salah satunya terkait masalah pembangunan di Kabupaten Mamasa yang diakui masih sangat minim.

"Dengan melihat umur Kabupaten Mamasa yang ke 20 tahun, ada empat isu yang kami angkat, di antaranya pendidikan, infrastruktur, ekonomi, dan sampai sekarang belum ada titik lanjut dari pemerintah," bebernya.

ADVERTISEMENT

Diakui Melkias, sejumlah aksi serupa telah digelar beberapa waktu lalu. Namun hasilnya hanya kesepakatan tanpa ada realisasi.

"Jadi itulah yang menjadi keresahan hati kami sebagai mahasiswa, sebagai pengontrol sosial di Kabupaten Mamasa," pungkas Melkias.

Keributan itu kemudian mereda setelah Kasatpol PP Kabupaten Mamasa, Welem turun menemui massa aksi. Welem akhirnya memfasilitasi pertemuan massa aksi dengan Bupati Kabupaten Mamasa, Ramlan Badawi.

"Jadi ada upaya untuk masuk ke tempat sidang paripurna, tapi kita berupaya memberikan pemahaman sehingga tidak sempat masuk. Bapak Bupati sudah siap untuk menemui para mahasiswa," tandas Welem dikonfirmasi terpisah.

Menurut Welem, Pemerintah Kabupaten Mamasa selalu mengapresiasi dan memberikan ruang kepada mahasiswa, untuk menyampaikan aspirasi dengan sejumlah catatan.

"Pemda Kabupaten Mamasa tentu memberikan ruang, untuk menyampaikan aspirasi, yang terpenting tetap aman, kondusif dan tidak anarkis," pungkasnya.




(asm/sar)

Hide Ads