Terimakasih Nurdin Abdullah Atas 6 Capaianmu, Selamat Bertugas Andi Sudirman

Terimakasih Nurdin Abdullah Atas 6 Capaianmu, Selamat Bertugas Andi Sudirman

Tim detikSulsel - detikSulsel
Jumat, 11 Mar 2022 09:00 WIB
Pelantikan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. (Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Pelantikan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. (Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)
Makassar -

Nurdin Abdullah hanya sekitar dua tahun menjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel). Masa yang singkat namun sejumlah program diapresiasi dan diharap bisa dituntaskan penggantinya, Andi Sudirman Sulaiman.

"Terima kasih untuk dedikasi pak Nurdin saat memimpin Sulsel. Apapun itu, kita jangan lupa berterima kasih. Walaupun hanya 2 tahun, pasti ada lah yang dia (Nurdin) kerja," sebut anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Sulawesi Selatan, Aliyah Mustika Ilham, Kamis (10/3/2022).

Aliyah beranggapan ada sejumlah jejak baik yang ditinggalkan Nurdin Abdullah. Janji program kampanye direalisasikan, meski masih ada di antaranya yang dituntut diselesaikan Andi Sudirman yang sempat menjadi pasangannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi tidak bisa diklaim hanya program satu orang. Namun itu program sepasang kepala daerah," bebernya.

Aliyah berharap, Andi Sudirman sebagai Gubernur Sulsel yang baru bisa meneruskan program dan jejak baik Nurdin Abdullah. Sejak Andi Sudirman resmi dilantik Presiden Joko Widodo, Kamis (11/3) di Istana Negara, Jakarta.

ADVERTISEMENT

"Selamat mengemban amanah untuk pak Gubernur Andi Sudirman di sisa masa jabatan. Harapannya bisa dituntaskan semua program-programnya," jelasnya.

Diketahui, pasca-penetapan NA sebagai tersangka dalam kasus korupsi, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menunjuk Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur per 28 Februari 2021.

Hal itu merujuk pada pasal 65 Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah (Pemda). Dimana ketika Gubernur tidak bisa melaksanakan tugas-tugasnya, maka akan digantikan seorang pelaksana tugas (Plt) yang sebelumnya sebagai wakil Gubernur.

Setahun berstatus sebagai Plt, Andi Sudirman akhirnya didefinitifkan sebagai gubernur Sulsel usai dilantik Presiden Jokowi. Kini Andi Sudirman punya tugas melanjutkan program yang ketika masih sempat berpasangan dengan Nurdin Abdullah sejak mulai memimpin Sulsel 2018 lalu.

Sejumlah program yang sempat ditinggalkan Nurdin Abdulah jadi pertimbangan untuk dilanjutkan. Berikut sejumlah catatan detikSulsel atas 5 capaian NA di masa jabatannya;

1. Inisiasi Pembangunan Akses Jalan Terisolir

Pembangunan infrastruktur wilayah terpencil dan terisolir menjadi prioritas. Pembukaan akses jalan di Kecamatan Seko, Luwu Utara (Lutra) yang mulai diinisiasi mulai tahun 2019.

Wilayah Seko dulunya dikenal daerah paling terisolir di Sulsel. Bahkan belum pernah tersentuh pembangunan selama 75 tahun sejak Indonesia merdeka.

Hingga misi 'Sulsel Terkoneksi', lewat pembangunan ruas jalan jalur Sabbang-Tallang-Seko sepanjang 126 Km mulai dibangun. Meski belum sepenuhnya rampung, akses menuju Seko sudah bisa dilalui dengan waktu tempuh hitungan jam dari yang sebelumnya butuh beberapa hari.

Tidak hanya Seko, akses jalan Rantepao-Bua sepanjang 30 Km juga demikian. Akses yang menghubungkan Kabupaten Luwu-Toraja Utara yang menjadi wilayah terisolir aksesnya kini terbuka, meski pengerjaan masih berlanjut.

Dari data laporan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Sulsel, selama empat tahun periode 2018-2021, Pemprov Sulsel telah melakukan penanganan ruas jalan terisolir sepanjang 174,05 km.

Adapun beberapa ruas jalan terisolir yang telah ditangani, di antaranya ruas Rantepao-Pangalla-Baruppu-Batas Provinsi Sulbar di Kabupaten Toraja Utara. Ruas Bua-Batasa Kabupaten Toraja Utara di Kabupaten Luwu. Ruas Rantepao-Sa'dan-Batusitanduk, hingga ruas jalan Seko di Tallang-Sae Kabupaten Lutra.

2. RS Regional-Ambulans Laut Dekatkan Layanan

Pelayanan rujukan kesehatan selama ini terpusat di Kota Makassar. Padahal warga di daerah butuh akses yang mudah dijangkau. hal itulah yang mendasari didirikannya rumah sakit (RS) regional.

RS Regional dr Hasri Ainun Habibie menjadi contoh usai diresmikan, Sabtu (24/3/2020) lalu. RS tersebut diharapkan menjadi rujukan bagi warga yang berada di wilayah Ajatappareng.

Tidak hanya di Kota Parepare, Pemprov Sulsel sebelumnya merencanakan membangun 2 RS regional lainnya sebagai bagian program 'Sulsel Sehat'. Tepatnya di Kabupaten Bone dan Palopo.

Tidak hanya di daratan, layanan kesehatan didekatkan kepada warga di kepulauan. Fasilitas ambulans laut pun dihadirkan demi menjangkau warga warga antar-pulau.

Pada tahun 2019 lalu tercatat Pemprov Sulsel mengadakan enam unit ambulans laut yang disebar di enam kabupaten/kota. Di antaranya, masing-masing disebar ke Pangkep, Makassar, Parepare, Luwu Timur, Sinjai, dan Selayar.

3. Wujudkan Konektivitas Lewat Bandara

Bandara Buntu Kunik di Kabupaten Tana Toraja diresmikan langsung Presiden Joko Widodo pada Kamis (18/3/2021). Kehadirannya diharapkan mendukung konektivitas yang berkontribusi pada pengembangan di sektor pariwisata.

Diketahui Bandara Buntu Kunik di Toraja Utara dimulai pembangunannya di era Syahrul Yasin Limpo menjabat Gubernur Sulsel. Kemudian dilanjutkan pembangunannya di masa Nurdin Abdullah di masa dua tahun jabatannya periode 2019.

Bandara Buntuk Kunik dibangun dengan runway 2.000 meter, tetapi efektif baru digunakan 1.700 meter dengan lebar 30 meter. Bandara itu diklaim bisa menampung 45.000 orang dalam satu tahun.

Kehadiran bandara tersebut memangkas jarak tempuh ke wilayah Toraja sebagai daerah tujuan wisata. Akses yang mudah dan cepat diharapkan memicu peningkatan jumlah wisawatan yang juga berefek pada pertumbuhan perekonomian.

Pemprov Sulsel juga mendorong pengembangan Bandara Arung Palakka di Kabupaten Bone dengan memfasilitasi anggaran perbaikan akses jalan. Informasi terakhir, bandara tersebut bakal dioperasikan Mei tahun 2022 ini untuk rute Makassar-Bone-Kendari.

4. Bantuan Keuangan Dukung Program di Daerah

Sejak menjabat sebagai Gubernur Sulsel di masa jabatan 2018-2020, Nurdin Abdullah menginisiasi bantuan keuangan daerah. Program untuk mendukung pelaksanaan agenda kegiatan prioritas tiapkabupaten/kota di Sulsel.

Bantuan keuangan daerah itu menyasar sejumlah daerah yang programnya selaras dengan agenda pembangunan Pemprov Sulsel. Anggaran yang bisa diperuntukkan untuk pembangunan infrastruktur wisata, peningkatan jalan, hingga di sektor layanan kesehatan.

Salah satu contohnya, pada tahun 2019 lalu Pemprov Sulsel memberi bantuan keuangan daerah ke Pemkot Parepare senilai Rp 75 miliar. Anggaran itu diarahkan untuk pembangunan RS Regional dr Hasri Ainun Habibie Parepare.

Kabupaten Bulukumba pun pernah mendapat bantuan keuangan daerah senilai Rp 50 miliar pada tahun 2020. Kucuran anggaran dari Pemprov Sulsel untuk pengembangan dan pengelolaan wisata.

Diketahui Pemprov Sulsel sudah mengucurkan total Rp 300 miliar yang dikucurkan ke sejumlah kabupaten/kota sejak 2019. Nilainya meningkat Rp 500 miliar pada tahun anggaran 2020. Kemudian menurun 2021 senilai Rp 200 miliar.

5. Tumbuhkan Ekonomi Baru Lewat Wisata

Sektor pariwisata mendapat prioritas untuk dikembangkan. Dengan harapan mendorong pertumbuhan ekonomi ekonomi baru. Seperti pembangunan kawasan kuliner Lego-lego di Kota Makassar.

Sejak diresmikan Rabu (10/2/2021), kawasan kuliner Lego-lego di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) kini terus ramai. Proyek yang dibangun Pemprov Sulsel untuk mendukung hadirnya destinasi wisata alternatif bagi warga.

Kawasan Lego-lego yang menelan anggaran Rp 25 miliar itu diperuntukkan memfasilitasi pelaku UMKM. Apalagi dengan potensi banyaknya warga yang datang menikmati pemandangan laut Losari dari CPI, lokasi akan menjadi titik menumbuhkan ekonomi baru.

Di samping itu ada sejumlah usulan pengembangan wisata dari pemerintah kabupaten/kota yang didukung lewat bantuan keuangan Pemprov Sulsel.

Contoh, Anjungan Wisata Sungai Mata Allo yang menjadi destinasi wisata baru di Kabupaten Enrekang. Pengembangannya menggunakan bantuan keuangan daerah dari Pemprov Sulsel senilai Rp 13,8 miliar.

Tidak hanya hadir sebagai ikon wisata, Anjungan Sungai Mata Allo menjadi wadah untuk memfasilitasi pelaku usaha. Harapannya mereka terciprat untung dari geliat kunjungan wisatawan di lokasi itu.

6. Wisata Duta COVID-19 Tangani Pandemi

Wisata duta COVID-19 diusung dengan harapan menekan laju penularan Corona. Program ini memanfaatkan hotel sebagai tempat isolasi warga yang terpapar COVID-19.

Nurdin Abdullah mencanangkan ini di tengah keterbatasan ruang perawatan pasien COVID-19 di tengah melonjaknya kasus positif. Di samping menumbuhkan ekonomi perhotelan yang bisnis usahanya terganggu atas dampak pandemi atas efek pemanfaatan program itu.

Wisata duta COVID-19 bahkan mendapat perhatian organisasi kesehatan dunia (WHO). Program itu masuk ditampilkan dalam situs resmi WHO di www.who.int yang dimuat 16 Juni 2020.

Dalam tulisan yang yang ditayangkan disebutkan program wisata Duta COVID-19 menjadi strategi utama penanganan wabah di Sulsel. Dengan memberdayakan hotel sebagai tempat isolasi. Tujuannya mengurangi beban perawatan COVID-19 yang sempat terpusat di RS.

Program ini bahkan sempat mendapat apresiasi nasional setelah disinggung Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto. Wisata COVID-19 Sulsel disarankan bisa diadopsi di daerah lain di Indonesia.

"Jadi peningkatan rumah sakit dan fasilitas kesehatan itu juga akan terus menambah fasilitas hotel, termasuk memanfaatkan hotel bintang 2 dan 3 seperti yang dicontohkan di Sulawesi Selatan," ucap Airlangga saat konferensi pers virtual, Kamis (10/9/2020).

Program itu belakangan sudah dihentikan mengingat laju penularan COVID-19 yang dinilai terkendali. Namun program isolasi pasien COVID-19 kini tetap dijalankan Pemprov Sulsel dengan memanfaatkan gedung BPSDM Sulsel hingga Asrama Haji Sudiang.




(sar/tau)

Hide Ads