Massa dari warga yang kebanyakan emak-emak membludak saat antre pembelian minyak goreng di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kerumunan yang sempat ricuh itu akhirnya dibubarkan polisi.
Antrean warga yang hendak membeli minyak goreng itu terjadi di Aula Masjid Al Munawir, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Selasa (8/3/2022). Wakapolres Pinrang Kompol Muhabar langsung berdiri di tengah kerumunan dan membubarkan massa yang ricuh.
"Tidak ada pembagian hari ini. Biarkan ada kupon, tetap tidak dilayani," teriak Muhabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Watang Sawitto, Pinrang AKP Yusuf Bado mengungkapkan, sejak awal pihaknya memang melakukan pengamanan pasar murah minyak goreng di lokasi tersebut. Namun seketika warga yang datang melebihi target yang diharapkan.
"Jadi mengingat di Pinrang ini kan (PPKM) level 3, sehingga kami koordinasi dengan panitia untuk menunda sementara, sebab ini sudah membludak dan tidak bisa memenuhi standar prokes," kata AKP Yusuf.
Pantauan detikSulsel, warga sudah memadati lokasi pasar murah sejak pukul 7.00 Wita. Warga pun langsung mencari lokasi panitia untuk mendapatkan kupon.
Sayangnya, banyak warga yang tidak mendapatkan kupon. Mereka pun berdesakan masuk hingga nyaris meruntuhkan pintu Aula Masjid Al Munawir yang menjadi lokasi pasar murah.
Warga pun berteriak-teriak mencari panitia. Mereka kecewa sebab panitia tidak menggubris dan seakan menghilang begitu saja.
Di saat situasi tidak kondusif inilah pihak Polres Pinrang yang dipimpin Wakapolres Pinrang, naik ke atas meja yang menjadi meja registrasi pembagian kupon. Sambil berdiri dia menenankan warga dan menyampaikan untuk sementara pembagian minyak goreng dihentikan.
Salah seorang warga Kecamatan Watang Sawitto, Sulaiman Saragih mengaku sangat kecewa sebab seperti terjadi mis komunikasi. Ia mengaku mendengar dari tetangga bahwa pembagian diatur per kecamatan.
"Anda bayangkan minyak disiapkan 250 liter. Pas datang ke sini itu sudah membludak dan ini pasti tidak cukup," bebernya.
(nvl/nvl)