PT Kilang Pertamina Internasional melakukan sistem pemadaman statis untuk mencegah kebakaran meluas di kilang minyak di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim). Sistem ini dilakukan dengan cara menjejerkan sejumlah mobil pemadam sehingga suplai air tak terputus dan membuat api dapat dikendalikan lebih awal.
"Sistem penyiraman dengan pemadam statis langsung beroperasi dan dibantu dengan 4 unit truk pemadam terus menyiramkan air," ujar Manager Communication, Relation dan CSR Kilang Balikpapan Ely Chandra dalam keterangannya, Jumat (4/3).
Meski sempat mengalami kebakaran, Pertamina memastikan Kilang Balikpapan saat ini dalam kondisi aman. Dia juga menyebut aktivitas kilang tetap berlanjut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kilang juga tidak mengalami kendala serta tetap dapat beroperasi," kata Elly.
Elly kemudian meminta warga Kota Balikpapan tak panik perlu panik sehubungan dengan peristiwa kilang minyak mereka yang terbakar pagi tadi.
"Masyarakat tidak (perlu) panik, karena kejadian tersebut masih di dalam perimeter kilang dan saat ini api telah berhasil dikendalikan," katanya.
Peristiwa Kebakaran Kilang Minyak
Diberitakan sebelumnya, kebakaran melanda kilang milik Pertamina di Kota Balikpapan. Namun api dikendalikan dalam waktu singkat sehingga mencegah kebakaran meluas.
"Ada flash, ada percikan dan memang ada yang terbakar. Tapi api sudah dapat dipadamkan internal Pertamina, " kata Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Yusuf Sutejo kepada detiksulsel, Jumat (4/3).
Kebakaran terjadi sekitar pukul 10.30 Wita dan daoat dipadamkan dalam waktu 30 menit. "Jadi kejadian jam 10 lewat tadi, tapi itu cepat (dipadamkan)," katanya.
Menurut Yusuf, kebakaran menimpa salah satu titik saja di dalam kilang. Hal ini membuat petugas mampu mengendalikan api lebih cepat.
"Sedikit saja kok, satu lokasi saja, apinya nggak nyebar ke mana-mana," katanya.
Yusuf juga meastikan tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sementara penyebab kebakaran masih diselidiki lebih lanjut.
"Korban jiwa nggak ada kemudian untuk penyebabnya masih dalam penyelidikan," katanya.
(hmw/hmw)