BMKG: Gempa M 4,5 di Paser Kaltim Tak Berdampak ke IKN Nusantara

BMKG: Gempa M 4,5 di Paser Kaltim Tak Berdampak ke IKN Nusantara

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Selasa, 01 Mar 2022 22:38 WIB
Gempa bumi M 4,5 mengguncang Paser, Kaltim. (dok. BMKG)
Foto: Gempa bumi M 4,5 mengguncang Paser, Kaltim. (dok. BMKG)
Paser -

Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,5 mengguncang Kabupaten Paser, Kalimantan Timur (Kaltim) pada Selasa (1/3). Gempa ini dilaporkan tidak menimbulkan kerusakan, termasuk di ibu kota negara (IKN) baru, di Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Dampak gempa yang sampai di IKN itu sangat sedikit saja. Yang terasa itu di daerah Tanjung," ujar Kepala BMKG Statisiun Geofisika Balikpapan, Rasmid saat dihubungi detikSulSel, Selasa (1/3/2022).

Rasmid menjelaskan lokasi IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara memang bersebelahan dengan Kabupaten Paser, titik gempa terjadi. Namun jaraknya berkisar 170 kilometer, sehingga dampaknya tidak sampai terjadi kerusakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Berdasarkan alat kami, tadi guncangan di antara 2-3 MMI. Getarannya seperti truk tangki yang sedang lewat. Itu pun hanya beberapa detik saja," jelasnya.

Selain itu, guncangan gempa juga berbeda-beda bergantung dari jenis tanahnya. Rasmid menyebut jika tanahnya keras maka durasi getaran bisa semakin singkat.

ADVERTISEMENT

"Namun kalau wilayah tanah endapan tebal maka akan lebih terasa, tergantung dari kondisi dari tanah lokal juga," imbuhnya.

Di lokasi IKN sendiri, pihak BMKG telah melakukan pengukuran terkait potensi gempa. Dari hasil pengukuran itu BMKG memastikan IKN aman dari potensi gempa bumi.

"Kalau untuk wilayah IKN kami pada tahun kemarin, kami dari BMKG sudah melakukan kajian pengukuran di sana. Ternyata hasilnya memang potensi gempa cukup aman. Karena potensi kerusakannya sangat kecil," terangnya.

Dikatakan Rasmid, gempa yang terjadi di Kabupaten Paser disebabkan oleh aktivitas sesar Meratus yang berada di selatan Kalimantan dan memanjang ke utara Kalimantan.

"Memang pemetaannya belum detail, tetapi ujungnya sesar Meratus itu memang ada di sekitar wilayah Paser," ungkapnya.

Diketahui, Kaltim memiliki tiga sesar lokal atau patahan kerak bumi yang berada di darat wilayah Kalsel, Kaltim, hingga Kaltara. Patahan kerak bumi itu adalah Sesar Meratus, Sesar Mangkalihat, dan Sesar Tarakan.

BMKG mencatat, sejak tahun 2019 ketiga sesar yang berada di Kalimantan masih tergolong aktif.

"Memang di wilayah sesar Meratus, Mangkalihat dan Tarakan itu aktivitasnya ada. Untuk bulan kemarin sesar Tarakan juga aktif, sekitar 4 magnitudo. Jadi untuk di wilayah Kalimantan bagian timur memang ada sesar-sesar lokal itu," sebutnya.

Meski demikian, Rasmid memastikan bahwa dampak dari gempa yang terjadi di Kalimantan tak separah terjadi di Pulau Jawa dan Sumatera.

"Berbeda dengan di pulau Jawa, Sulawesi, dan Sumatera. Di sana lebih besar potensi kerusakan dari guncangan, sedangkan untuk kawasan IKN lebih bagus dan sedikit potensi kerusakannya akan lebih rendah," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo (M) 4,5 mengguncang Kabupaten Paser, Kaltim. Pusat gempa berada di darat.

Informasi gempa disampaikan BMKG melalui akun Twitter-nya Selasa (1/3). Gempa terjadi pada pukul 14.16 WIB.

"Gempa Dirasakan Magnitudo: 4.5," tulis akun Twitter @infoBMKG, seperti dilihat detikSulsel, Selasa (1/3)

Gempa tersebut berada di kedalaman 10 kilometer, dengan koordinat 1.94 LS-115.81 BT, atau 46 kilometer arah barat laut Kabupaten Paser.

"Pusat gempa berada di darat 46 Km Barat Laut Paser," jelas BMKG.

Gempa itu dirasakan dengan skala MMI II hingga III di Kabupaten Paser.




(asm/nvl)

Hide Ads