Wali Kota Makassar Ramdhan 'Danny' Pomanto pasang badan terhadap Satpol PP yang disorot karena melakukan razia kondom saat malam Hari Valentine. Danny membela aksi anak buahnya itu dengan dalih menyelamatkan moral anak-anak di Kota Daeng.
Razia alat kontrasepsi atau kondom Satpol PP saat malam Hari Valentine di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) disorot sejumlah publik figur nasional. Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto lantas pasang badan membela anak buahnya dari sorotan razia kondom.
Sorotan berawal saat sejumlah tim Satpol PP Makassar melakukan razia kondom pada malam hari Valentine, Minggu (13/2). Aksi razia kondom ini turut menjadi perhatian secara nasional, salah satunya sorotan dari dr Tirta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui cuitan di akun Twitternya, dr Tirta mengaku heran dan mengkritik keras tindakan razia kondom tersebut. Dia menilai razia itu tidak efektif untuk mencegah seks bebas.
"Tujuannya apa? Fungsi kondom adalah mencegah penyakit menular seksual dan sebagai alat kontrasepsi. Kalau kaitannya sama 'norma' dan seks bebas, yg difokuskan ya edukasi seksual sejak awal," tulisnya di Twitter yang juga diunggah lewat akun Instagramnya, Senin (14/2).
Sorotan juga datang dari Dedy Corbuzier. Lewat video yang diposting pada akun Instagramnya, Dedy menyindir aktivitas razia Satpol PP Makassar dari tangkapan layar berita detikcom.
"Saya baru tahu dari dr Tirta, tadi baca, bahwa ternyata ada sebuah daerah yang Satpol PP-nya di Hari Valentine ini merazia kondom, yes, kondom dirazia. Dan mungkin disita kondom-kondom tersebut," sebut Dedy.
"Saya sangat setuju, luar biasa memang kita butuh akhlak seperti itu. Luar biasa. Oleh karena itu, bagi Anda yang terkena razia kondom, hari ini tidak pakai kondom," sindir Dedy, Senin (14/2).
Penjelasan Satpol PP Makassar
Kasatpol PP Kota Makassar Muhammad Iqbal Asnan turut buka suara soal sorotan yang ditujukan ke pihaknya. Dia mengaku tidak ada dasar aturan hukum atas penertiban itu, baik itu peraturan wali kota, surat edaran wali kota, maupun peraturan daerah.
Iqbal berdalih, kebijakan pelaksanaan razia tersebut merupakan edukasi yang sifatnya imbauan. Razia bertujuan mencegah generasi muda menyalahartikan makna Hari Kasih Sayang ke arah negatif.
"Ini (razia kondom) di minimarket itu imbauan untuk tidak memperdagangkan alat kontrasepsi kepada anak di bawah umur di Valentine's Day khususnya. Tapi ini satu paket khusus razia rutin itu tidak memperdagangkan secara terbuka dan bebas kepada khusus anak kecil," tegas Iqbal kepada detiksulsel, Selasa (15/2/2022).
Selain untuk edukasi dan mengurai kerumunan, razia kondom dilakukan berdasarkan program Wali Kota Makassar Ramdhan 'Danny' Pomanto bernama Jagai Anak Ta'. Program yang telah lama digaungkan Pemkot Makassar.
"Bagaimana orang tua jagai anak ta, sesuai imbauan dan program Bapak Wali Kota," tegasnya.
Iqbal menambahkan, razia kondom di momentum Hari Valentine seharusnya mendapat dukungan masyarakat, karena untuk mengurai kerumunan saat pandemi COVID-19 di Makassar sedang masuk gelombang ketiga. Makanya jangan dipandang dari satu sisi saja.
"Kita urai kerumunan, ini mengedukasi, razia hotel dan wisma. Kemudian membatasi penjual alat kontrasepsi secara vulgar. Dan itu satu paket kegiatan malam itu," terang dia.
Walkot Danny Pomanto Pasang Badan
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto blak-blakan membela anak buahnya di Satpol PP soal razia. Danny mengatakan moral anak mesti dijaga dari pemikiran dan tindakan negatif yang menyalahartikan makna Hari Kasih Sayang.
"Saya mendukung langkah Satpol PP untuk menertibkan itu, karena tidak baik secara moral untuk anak. Ini negeri kita punya negara masih ada agamanya, bukan negara yang tidak ada agamanya gitu, ini negara masih ada agamanya. Jadi hal-hal yang harus ditertibkan secara etika sosial," tegas Danny dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (16/2/2022).
Menurutnya, razia tersebut bukan untuk melarang penjualan kondom, tetapi menertibkan. Razia dilakukan karena alat kontrasepsi marak dijual secara bebas dan terbuka di sejumlah minimarket.
"Jadi lebih kepada pemajangan, karena selama ini di depan kasir dipajang. Sama juga kenapa rokok ditaruh dalam laci (minimarket), kondom ditaruh depan kasir. Itu ji saja, dan semua juga taat, kok," sambungnya
Danny beranggapan razia kondom di Makasssar semestinya mendapat dukungan. Dia lantas menganalogikan penertiban alat kontrasepsi untuk melindungi generasi muda sama halnya dengan rokok yang seharusnya tidak diperbolehkan bagi anak di bawah umur.
"Saya sudah minta klarifikasinya Satpol PP, jadi prinsipnya ada ditertibkan. Apa bedanya rokok? Rokok itu kan aturan internasionalnya tidak boleh anak kecil, kemudian dia tidak boleh dipajang secara terbuka. Apa bedanya dengan kondom," urai dia.
MUI Puji Danny Pasang Badan Satpol PP Disorot Razia Kondom
Senada, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan memuji langkah Danny. Menurutnya razia itu jadi bagian ajakan untuk mencegah anak dari perilaku negatif.
Amirsyah mengingatkan Fatwa MUI Jatim Nomor 3 Tahun 2017 bahwa umat Islam haram hukumnya merayakan Hari Valentine setiap tanggal 14 Februari. Dia menyebut Valentine biasa diperingati oleh penganut agama lain dengan berbagai bentuk dan cara yang secara riil bertentangan dengan agama Islam.
"Ajakan Wali Kota (Makassar) perlu diapresiasi, termasuk tolak memajang kondom secara bebas. Soal razia kondom itu wewenang aparat penegak hukum sesuai peraturan yang berlalu," ujar Amirsyah dilansir dari detikcom, Rabu (16/2/2022).
(hmw/nvl)