Geger Temuan Tulang Ikan Raksasa Gigi Setinggi Pria Dewasa di Selayar Sulsel

Geger Temuan Tulang Ikan Raksasa Gigi Setinggi Pria Dewasa di Selayar Sulsel

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 15 Feb 2022 10:25 WIB
Tulang ikan raksasa di Selayar Sulsel. (dok. Istimewa)
Foto: Tulang ikan raksasa di Selayar Sulsel. (dok. Istimewa)
Kepulauan Selayar -

Geger penemuan tulang-tulang ikan raksasa di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Gigi ikan raksasa tersebut bahkan setara dengan tinggi pria dewasa.

Tulang-tulang ikan raksasa itu ditemukan warga di bibir pantai Pulau Kalao Toa, Dusun Kawau, Desa Garaupa, wilayah Kecamatan Pasilambena, Selayar pada Minggu (6/2) lalu. Tulang Ikan raksasa langsung dibawa ke kantor camat setempat.

"Jadi sementara kita pastikan tulang ikan raksasa namun kita belum memastikan ini tulang ikan apa," kata Camat Pasilambena Selayar Patta Bau kepada detikSulsel, Senin (14/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tulang-tulang ikan raksasa awalnya ditemukan warga bernama Hasan. Hasan saat itu menyisir pantai dekat pelabuhan di Dusun Kawau hingga melihat penampakan tulang raksasa yang menarik perhatiannya.

"Jadi ada warga yang menyisir pantai dekat pelabuhan. Jadi ada pelabuhan, sekitar 200 meter ke timur. Dilihat dari jauh menarik perhatian sehingga dia dekati. Setelah didekati dilihat banyak tulang-tulang ikan raksasa," kata Patta.

ADVERTISEMENT


Patta mengungkap total ada 11 potongan tulang ikan raksasa. Salah satu yang paling besar adalah gigi ikan raksasa berukuran 1 meter lebih atau setinggi pria dewasa.

"Salah satu yang bisa saya sebut adalah giginya. Giginya itu lengkap kanan kiri ukuran satu meter lebih dan tulang belakang. Sama tinggi orang dewasa," ungkap Patta.


Ikan Raksasa Diduga Mati karena Gempa M 7,4

Patta menduga ikan raksasa di Selayar belum lama mati. Ikan raksasa ini diduga terdampar dan mati di bibir pantai akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 7,4 di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang juga terasa di Selayar.

Menurut Patta, waktu terjadinya gempa NTT dan peristiwa penemuan tulang-tulang ikan raksasa di Selayar hanya berjarak sekitar satu bulan. Ikan raksasa diduga belum lama mati.

"Kita bisa perkirakan begitu (ikan raksasa belum lama mati) karena perut masih lembek. Karena kan gempa terjadi 14 Desember dan tulang ikan raksasa itu ditemukan 6 Februari," kata Patta.

Patta berharap ada ahli yang tertarik meneliti temuan tulang-tulang ikan raksasa tersebut.

"Kita harap ada yang teliti. Ini harus ada penelitian ahli supaya kita tahu jenis ikan apa yang raksasa ini. Dan ini terdampar pascagempa," tutur Patta.


ABK Cerita Lihat Ikan Sebesar Kapal Pelni Sebelum Temuan Ikan Raksasa Selayar


Selain temuan tulang ikan raksasa, Patta juga mengungkap cerita seorang anak buah kapal (ABK) yang mengaku pernah melihat ikan sebesar kapal Pelni KMP Sabuk Nusantara 85.

"Jadi saya pernah mendengar cerita langsung ABK kapal yang biasa berlabuh di pelabuhan itu bahwa di suatu sore dia pernah lihat dari dek kapal melihat ke bawah dan melihat ikan seukuran kapal itu," kata Patta.

ABK kapal yang tak diketahui identitasnya itu segera berlari ke dalam kapal karena ketakutan dengan ukuran ikan yang sangat besar. ABK itu juga sempat melapor ke temannya sesama ABK kapal.

"Jadi setelah ditemukan ikan itu dia ke rujab sampaikan ke saya iya Pak sebenarnya saya pernah berlabuh melihat ikan ukurannya seukuran kapal kita. Saya ketakutan sampai saya masuk, cari teman keluar lagi sudah tidak ada," katanya.


Analisa Ahli Perikanan

Ahli perikanan Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr Irmawati Haris turut buka suara dengan temuan tulang ikan raksasa. Dia mengatakan butuh waktu sekitar 2 pekan untuk mengungkap misteri temuan tulang-tulang ikan raksasa itu.

Menurut Irmawati, penelitian sampel DNA tulang ikan itu akan mengungkap jenis ikan yang diduga berukuran besar tersebut.

Sekuensing atau pengurutan DNA ini digunakan sebagai metode dalam penelitian biologi molekuler. Dia mengatakan pengujian sebenarnya bisa dilakukan di Indonesia namun biasanya prosesnya lama, dibanding pengiriman sampel ke Malaysia.

"Proses analisisnya yang lama. Apalagi untuk sekuensingnya harus dikirim ke Malaysia dulu," kata Dr Irmawati kepada detikSulsel Senin (14/2).

Kemudian seorang ahli iktiologi Universitas Hasanuddin justru menduga kerangka ikan itu berasal dari hiu gergaji. Iktiologi adalah cabang ilmu yang khusus membahas soal kehidupan ikan dan kehidupannya.

"Kalau saya lihat gambarnya ada kemungkinan itu Hiu gergaji," kata ahli Iktiologi Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Iqbal Burhanuddin saat dikonfirmasi, Senin (14/2).

Iqbal berharap penemuan tulang-tulang ikan raksasa ini bisa diamankan pihak berwenang sehingga dapat dilakukan penelitian lebih lanjut. Iqbal menyebut ikan raksasa mati bisa saja dipengaruhi usia dari hewan tersebut.

"Kalau besar begitu umurnya sudah tua kan. Kalau hiu gergaji di mana saja bisa ditemukan yang penting laut yang lebih dalam," terangnya.

Iqbal juga mengungkap beberapa spekulasi soal kerangka hewan ini ditemukan di pesisir pantai, seperti soal penangkapan oleh warga, atau akibat penyakit dan disorientasi hewan yang menyebabkan hiu ini terdampar.

"Makanya harus dicek dulu. Kalau tulangnya masih baru ada kemungkinan ditangkap atau sudah membantu dan jadi fosil artinya sudah lama kan," terangnya.




(hmw/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads