Mengerikan! Warga di Pinrang Bertaruh Nyawa di Tebing Gegara Rumah Terisolir

Mengerikan! Warga di Pinrang Bertaruh Nyawa di Tebing Gegara Rumah Terisolir

Hasrul Nawir - detikSulsel
Senin, 14 Feb 2022 23:09 WIB
Warga di Pinrang bertaruh nyawa di tebing Kaluppio (detikcom/Hasrul Nawir)
Foto: Warga di Pinrang bertaruh nyawa di tebing Kaluppio (detikcom/Hasrul Nawir)
Pinrang -

Di kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), ada jalur sehari-hari warga yang cukup ekstrem karena dusun tempat mereka terisolir. Dengan merayap, meniti tangga di tebing batu dengan kemiringan 90 derajat.

Akses ekstrem ini menjadi jalur penghubung warga di Dusun Salu Baka , Kecamatan Batulappa dan Dusun Lomba Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Pantauan detikcom, Senin (14/2/2022), tampak anak tangga bersusun yang menempel di tebing tersebut dinamakan tangga Kaluppio atau bahasa setempat disebut Pio-pio yang artinya berayun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga di dua Dusun ini sudah terlatih sejak kecil untuk mendaki atau menuruni tebing setinggi 150 meter dengan kemiringan 90 derajat. Bahkan sudah lumrah naik turun tangga di jalur super ekstrem itu dengan memikul hasil bumi dari kebun mereka.

Sebenarnya, tangga tebing itu bukanlah akses satu-satunya. Hanya saja, jalur ekstrem tersebut cukup meringkas jarak tempuh. Sehingga menjadi pilihan utama warga.

ADVERTISEMENT

Akses dimulai dengan mendaki kaki tebing dengan kecuraman 45 derajat dengan vegetasi hutan. Setelah melewati kaki tebing, rute berikutnya disambut dinding tebing kemiringan 75 derajat dengan tinggi 10 meter.

Dinding tebing hanya dilengkapi tali dari plastik bekas pembungkus kabel yang diikat di pohon.

Ada dua akses tebing yang serupa dengan ketinggian bervariasi. Setelah itu akan dijumpai anak tangga ukuran 15 meter dengan kemiringan 75 derajat hingga 80 derajat.

Kondisi tangga makin ekstrem mendekati puncak tebing karena kemiringan 90 derajat di ketinggian 150 meter. Aksesnya tangga kayu dengan tinggi 15 meter dan lebar 30 cm.

Sesampai di puncak, sudah masuk wilayah dusun Lomba, Desa Kariango, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang.

Tokoh masyarakat Dusun Salu Baka, Herman mengaku tangga Kaluppio di dusun mereka telah ada sejak dulu. Dahulu tangga tersebut berbuat dari bambu, namun masyarakat secara swadaya kemudian menggantinya dengan tangga yang terbuat dari kayu agar lebih aman untuk dilewati.

"Sudah lama sekali ini tangga Kaluppio, kalau untuk tangga dari kayu baru sekitar 20 tahun yang lalu tetapi kalau untuk tangganya sudah ada sebelum saya lahir. Mungkin sebelum Indonesia merdeka," jelas pria berumur 60 tahun tersebut.

Menurut Herman, akses tangga kayu tersebut memperpendek jarak tempuh ke kebun warga. Setiap hari warga lewat tangga ekstrem tersebut sebagai jalur alternatif ke kebun.

"Mempersingkat waktu tempuh, jika pakai jalur jalan yang dibangun pemerintah bisa sampai tiga jam (ke kebun). Namun jika lewat Kaluppio hanya berjalan kaki sekitar satu jam saja," ujarnya.

(nvl/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads