Dwi Aprilia, remaja 13 tahun, menemukan harapan baru di asrama Sekolah Rakyat. Dari keterbatasan ekonomi, ia berani bermimpi jadi dokter dan percaya diri.
Dokter anak di pengungsian Sumut menemukan kasus usus buntu remaja 15 tahun. Pasien membutuhkan waktu satu jam perjalanan untuk bisa dioperasi di tempat layak.