Mahkamah Pidana Internasional menyatakan Taliban telah "merampas hak-hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan, privasi, serta kebebasan bergerak, berekspresi.
"Keputusan berani ini akan menjadi contoh bagi yang lain... Sekarang setelah proses pengakuan dimulai, Rusia berada di depan semua orang," kata Muttaqi.
Taliban melanjutkan proyek Kabul Baru untuk pembangunan perumahan di Kabul. Namun, kemajuan proyek masih minim dan hak atas tanah tetap menjadi isu sensitif.
Sekitar 1,5 juta warga Afganistan bekerja sebagai penenun karpet, 90%-nya perempuan. Mereka masuk ke industri ini sejak Taliban melarang perempuan bersekolah.
Mahkamah Agung Rusia mencabut status teroris Taliban, menandai langkah baru dalam hubungan bilateral. Rusia kini melihat Taliban sebagai mitra strategis.