Indonesia masih dihadapi kesenjangan digital. Tantangan itu harus segera diatasi di Pemerintahan Prabowo-Gibran, jika tidak Indonesia dalam situasi darurat.
Gubernur DKI Pramono Anung meyakini digitalisasi pasar tradisional dapat mengurangi tindak kejahatan seperti pencopetan hingga pungutan liar oleh preman.
Dusun Ranjirata mengalami penurunan omzet akibat persaingan online. Meski sulit, perajin bendera tetap bertahan dan berharap ada peningkatan penjualan.
Era digital menjanjikan kebebasan berekspresi, namun kenyataannya kita hidup dalam "anarki digital" yang dikendalikan oleh algoritma dan motif ekonomi platform.
Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) mendukung tata kelola ekosistem digital sesuai penerapan regulasi yang sudah berlaku terhadap layanan Over-The-Top.