Hanya dalam waktu tiga bulan bekerja, kepala staf yang bekerja untuk Meghan Markle dan Pangeran Harry telah mengundurkan diri. Total ada 18 staf yang resign.
Survei menunjukkan 80 persen kepala pemerintahan daerah Jepang mendukung penghapusan keharusan istri memakai nama suami, untuk meningkatkan angka pernikahan.