Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengungkap alasan pemerintah menerima perusahaan China, Huayou, menggantikan perusahaan Korea, LG.
Pemerintah meminta perusahaan Korea Selatan LG mundur dari proyek baterai mobil listrik (EV Battery) US$ 9,8 miliar atau Rp 164 triliun (kurs Rp 16.800).
Presiden Prabowo tampak percaya diri soal mundurnya LG dari proyek pengembangan baterai kendaraan listrik di Indonesia. Berikut pernyataan selengkapnya.