Orderan fiktif alias palsu dialami seorang penjual cilok. Cilok senilai Rp 25 ribu jadi sia-sia. Penjual ini tulis pesan mengharukan untuk sang pelaku.
Demo penolakan Omnibus Law Cipta Kerja yang digelar ribuan buruh hari ini, Senin (2/11) menjadi ladang buat jemput rezeki buat para pedagang kaki lima.
Darwin Jazilin, siswa kelas 1 SMPN 24 Solo harus berjualan cilok demi biayai kebutuhan sekolahnya. Termasuk membeli kuota internet karena sekolahnya online.
Tidak semua anak beruntung bisa belajar secara online. Ada anak-anak yang harus berjuang jual cilok hingga ayam jago kesayangan demi bisa beli kuota internet.
Pemerintah meminta masyarakat melakukan social distancing untuk mencegah penyebaran pandemi virus Corona. Namun, hal ini tak berlaku untuk pedagang keliling.