Presiden AS Donald Trump merespons soal ada wartawan yang secara tanpa sengaja sempat menerima pesan teks berisi strategi militer AS dalam penyerangan ke Yaman.
Wartawan itu disebut dimasukkan dalam grup pesan teks tempat Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth dan yang lainnya merencanakan serangan militer di Yaman.