Kebijakan antiteror di Indonesia menggunakan perspektif radikalisme, sementara penelitian menunjukkan radikalisme bukan faktor utama penyebab terorisme.
Rektor IPDN Hadi Prabowo mengingatkan para pegawai dan praja IPDN jangan coba-coba mengikuti paham radikalisme atau yang bertentangan dengan Pancasila.