Gedung Putih menegaskan bahwa pasukan Amerika Serikat (AS) tetap dalam posisi defensif di kawasan Timur Tengah, meskipun ada peningkatan pengerahan militer.
Tensi tinggi antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina VolodymyrZelensky bisa berdampak pada aliran senjata canggih AS ke Ukraina.