Bank Indonesia (BI) menyoroti fenomena Rojali dan Rohana dengan menurunkan suku bunga acuan untuk mendorong konsumsi dan investasi di tengah tantangan ekonomi.
Bank Indonesia mengungkapkan tekanan global dan domestik menyebabkan rupiah melemah ke Rp 16.607 per dolar AS. BI berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar.