Latihan gabungan itu digelar saat Moskow memperkuat hubungan dengan Beijing dan Teheran, ketika Barat berupaya mengisolasi negara itu terkait invasi ke Ukraina.
Korea Selatan dan AS masing-masing menembakkan 2 ground-to-air missiles atau rudal darat-ke-udara sebagai tanggapan atas penembakan rudal balistik Korea Utara.
Presiden AS Joe iden bersumpah dirinya tidak akan ragu untuk membela kepentingan AS setelah dia memerintahkan untuk menembak jatuh balon mata-mata China.
Bamsoet mendukung langkah Jokowi mendorong TNI AU menjadi modern, tangguh, mampu menjaga ruang udara Indonesia, serta transformatif menjaga kekuatan nasional.
Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie menilai latihan gabungan RI-AS bisa membuat China meradang. Latihan gabungan dilakukan untuk merespons ancaman China.