Menjalani kehidupan di Sri Lanka seperti pertempuran dan orang-orang menderita. Listrik padam, makan hanya dengan sambal kelapa. Setiap hari ada kesedihan baru.
Apa iya sih kita tidak perlu sesekali melihat dari perspektif pelaku sesajian itu, sungguh-sungguhkah mereka sedang menyembah apa yang mereka beri sesaji?