Air sumur masih digunakan sebagian besar masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air harian, mulai dari minum, mandi, hingga masak. Namun tak jarang air sumur di rumah berbau tak sedap, bahkan tidak jernih atau berwarna.
Padahal ciri-ciri air layak konsumsi antara lain tidak beraroma bau, tak memiliki rasa maupun warna. Air yang tidak memenuhi kriteria di atas kemungkinan sudah tercemar dan tidak patut dikonsumsi karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Lantas, apa penyebab air sumur bau dan bagaimana cara mengatasinya?
Penyebab Air Sumur Bau
Dilansir MN Department of Health, sejumlah penyebab air sumur di rumah bau, yaitu:
1. Gas Hidrogen Sulfida
Gas hidrogen sulfida (H2S) mampu membuat air berbau seperti telur busuk. Gas ini dapat muncul di sumur mana saja karena terjadi secara alamiah dari hasil pembusukan dan reaksi kimia dengan tanah dan bebatuan.
Polusi yang terjadi juga bisa membuat air sumur tercemar dan mengeluarkan bau. Gas H2S dapat berbahaya jika kadarnya tinggi. Sehingga penting untuk mensterilkan air dari gas.
2. Bakteri Sulfur
Bakteri sulfur juga bisa memproduksi gas H2S. Meski tergolong tak berbahaya, bakteri sulfur bantu merangsang pertumbuhan bakteri lain seperti bakteri besi. Lendir yang dihasilkan bakteri mampu menyumbat sistem perpipaan sumur.
Cara Mengatasi Air Sumur yang Bau
Apabila air sumur berbau tak sedap juga ditemukan lendir berwarna putih, abu-abu, atau kehitaman serta noda hitam dan korosi pada sistem perpipaan dan komponen logam mesin air, bisa jadi air sumur telah terkontaminasi gas hidrogen sulfida dan bakteri sulfur.
Jika demikian, sejumlah cara berikut dapat dilakukan untuk mengatasi air sumur yang bau:
1. Gunakan Kaporit
Kaporit biasa digunakan sebagai zat disinfektan air. Senyawa kimia ini ampuh untuk menjernihkan juga menghilangkan bau pada air.
Namun air yang diberi kaporit tidak dapat langsung dikonsumsi. Mesti tunggu beberapa hari sampai baunya menghilang dan barulah air bisa digunakan kembali.
2. Bersihkan Dinding Sumur
Bau yang muncul mungkin diakibatkan oleh bakteri yang menempel di dinding sumur. Untuk menghilangkannya, cairan klorin yang dapat dipakai.
3. Gali Sumur Lebih Dalam
Air sumur yang bau dan keruh bisa disebabkan oleh sumur yang kurang dalam. Karena ini, sumur dapat digali lebih dalam lagi supaya air kotor tidak masuk ke dalamnya. Dinding sumur juga bisa dilapisi dengan tembok beton agar lebih tinggi dan tak mudah bocor sehingga air kotor tak mengkontaminasi air di dalamnya.
4. Disinfeksi Sumur
Jika air sumur masih bau, larutan klorin tingkat kuat bisa digunakan untuk disinfeksi sumur lebih lanjut. Disarankan memanggil jasa profesional apabila tidak mampu melakukan disinfeksi sumur mandiri untuk pengerjaan yang lebih efisien.
5. Bor Sumur Baru
Apabila sumber bau berasal dari air tanahnya, mengebor sumur baru di lokasi berbeda menjadi cara terakhir yang dapat dilakukan. Bisa juga pertimbangkan untuk berlangganan air ke perusahaan pengolahan dan penyediaan air bersih.
Simak Video "Video: Menteri Bahlil Buat Aturan yang Legalkan Sumur Minyak Masyarakat"
(azn/row)