Panduan Merancang dan Membangun Rumah Sesuai Ajaran Islam (Part I)

Dian Saputra - detikProperti
Minggu, 24 Sep 2023 14:02 WIB
Foto: Tim Infografis: Luthfy Syahban
Jakarta -

Rumah merupakan tempat yang memiliki makna mendalam dalam kehidupan umat Islam. Selain sebagai tempat berlindung dan beristirahat, rumah juga menjadi tempat ibadah dan pusat kehidupan keluarga.

Oleh karena itu, merancang dan membangun rumah yang sesuai dengan ajaran Islam memiliki nilai penting dalam menjalankan prinsip-prinsip dan nilai-nilai agama.

Melansir IslamiCity, Minggu (24/9/2023), berikut panduan merancang dan membangun rumah sesuai dengan ajaran Islam.

Luas dan nyaman

Rumah sebaiknya luas dan memiliki banyak ruang. Rumah yang luas dapat menjadi lebih fungsional daripada rumah yang sempit. Fungsi rumah yang luas dapat dengan mudah ditingkatkan dan didiversifikasi. Rumah yang luas dapat mempermudah penghuni di dalamnya menjalankan praktek-praktek peribadahan Islam.

Pintu tidak mengekspos area dalam rumah

Pintu depan rumah sebaiknya dirancang agar tidak memberikan akses langsung ke ruangan di dalam rumah. Tujuannya adalah untuk menjaga privasi para penghuni rumah dan mencegah area dalam rumah terpapar ke area luar ketika pintu depan terbuka.

Caranya adalah dengan menempatkan pintu depan sejajar dengan dinding dari ruangan di dalam rumah. Dengan demikian, ketika pintu depan dibuka, area dalam rumah terhalang oleh dinding tersebut.

Ukuran pintu juga sebaiknya tidak terlalu besar. Jika terlalu besar, buatlah dua daun pintu. Selain itu, hiasilah pintu depan dengan inskripsi kaligrafi bertuliskan salam, doa, atau ayat-ayat al-Qur'an. Di dekat pintu depan, sediakanlah sarana bagi tamu untuk meminta izin sebelum masuk rumah, seperti bel listrik.

Gunakan Kaca Buram dan Semi-Transparan untuk Jendela

Tak jauh berbeda dengan desain pintu, jendela sebaiknya tidak mengekspos area di dalam rumah. Caranya adalah dengan menggunakan kaca buram dan semi-transparan yang memungkinkan cahaya masuk, tetapi tetap bisa membatasi pandangan dari luar.

Selain itu, kurangi jumlah dan ukuran jendela yang menghadap langsung ke luar agar meminimalisasi potensi paparan area dalam rumah. Kamu juga bisa menyiasatinya dengan menempatkan jendela lebih tinggi dari tingkat mata.

Pisahkan Kamar Setiap Penghuni

Rumah sebaiknya juga memfasilitasi perlindungan privasi setiap penghuninya. Rumah harus memiliki kamar untuk orang tua, anak laki-laki, dan anak perempuan. Rumah juga harus memiliki ruangan bersama, seperti ruang tamu, dapur, dan beberapa toilet.

Pisahkan Ruang untuk Tamu dan Penghuni Rumah

Setiap rumah sebaiknya memiliki ruangan khusus untuk menyambut tamu. Ruang tamu harus ditempatkan di dekat pintu depan dan jauh dari ruang tempat penghuni menjalankan aktivitas. Hal ini bertujuan agar aktivitas para penghuni rumah tidak terganggu oleh kehadiran tamu. Di ruang tamu tersebut, sebaiknya juga tersedia toilet agar dapat digunakan oleh tamu dengan nyaman.

Meski demikian, jika beberapa rumah tidak memiliki ruangan khusus untuk tamu tersebut, gunakan ruangan lain pun tidak masalah asalkan tidak mengganggu aktivitas para penghuni rumah. Meskipun Islam mengajarkan untuk memuliakan tamu, penting untuk diingat bahwa kehadiran mereka tidak menimbulkan ketidaknyamanan bagi para penghuni rumah.

Hindari Pencampuran antara Tamu Laki-laki dan Perempuan

Membedakan ruangan antara tamu laki-laki dan perempuan yang bukan anggota keluarga penting untuk dilakukan dalam ajaran Islam. Jika rumah hanya tidak memiliki ruang tamu yang cukup luas untuk membedakan para tamu tersebut, gunakan saja untuk tamu laki-laki. Gunakan ruangan lain untuk tamu perempuan. Hal ini penting terutama jika para tamu tersebut berasal dari keluarga yang berbeda-beda.

Tentang Desain Kamar Tidur

Kamar tidur sebaiknya dirancang agar memudahkan penghuninya untuk searah kiblat ketika mereka tidur menghadap sisi kanan. Ini adalah praktek yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Kamar juga sebaiknya sederhana dan memudahkan penghuninya untuk melaksanakan ibadah. Selain itu, kamar tidur sebaiknya minim gangguan sehingga tidak menyulitkan penghuninya menjalankan ibadah, seperti tidur lebih awal dan bangun sebelum fajar.

Kamar Mandi dan Toilet Tidak Menghadap Kiblat

Seorang muslim dianjurkan untuk tidak menghadap kiblat saat buang air. Ini merupakan praktek yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW., meskipun ada toleransi dalam hal ini. Selain itu, toilet sebaiknya cukup ruang agar penggunanya tidak memiliki kontak tanpa sadar dengan kotoran. Pastikan fasilitas air, terutama air yang mengalir, selalu tersedia agar kebersihan dapat selalu terjaga.

Dapur Diletakkan di Area dalam Rumah

Dapur sebaiknya ditempatkan di area belakang rumah sehingga tidak terekspos ke luar. Pemasangan jendela di dapur untuk sirkulasi udara dan pencahayaan adalah penting, tetapi tetap harus dilakukan dengan bijak sehingga privasi dan apa yang rutin terhadi di dalamnya tetap terjaga.

Lebih dari itu, dapur sebaiknya dirancang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam yang menekankan moderasi, akal sehat, kendali diri, pertanggungjawaban, belas kasihan, dan berbagi dalam konsumsi makanan.

Musala

Rumah muslim harus memiliki musala atau ruang untuk beribadah. Musala tidak harus berupa ruangan khusus, tetapi dapat berupa sudut tertentu di rumah atau ruang apa saja yang dilengkapi barang, seperti sajarah, rak berisi al-Qur'an atau buku-buku agama.

Adanya musala di rumah akan membantu para penghuni, terutama anak-anak, untuk tumbuh dan hidup dalam hubungan yang sepenuhnya nyaman dan bersahabat dengan spiritualitas Islam sehingga menjadikannya pendamping hidup permanen dan terbaik bagi mereka.

Buat detikers yang punya permasalahan seputar rumah, tanah atau properti lain, tim detikProperti bisa bantu cari solusinya. Kirim pertanyaan kamu vie email ke redaksi@detikproperti.com dengan subject 'Tanya detikProperti', nanti pertanyaan akan dijawab oleh pakar.




(dna/dna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork