.webp)
Qatar telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Indonesia untuk pembangunan satu juta rumah di perkotaan. Ketua Satgas Perumahan Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan besaran investasi yang akan digelontorkan Qatar sekitar US$ 16-20 miliar atau Rp 262-327 triliun (kurs Rp 16.379).
"Nilainya misalnya dari Qatar itu apartemen kurang lebih US$ 16-20 ribu setiap unit, kali satu juta itu berarti US$ 16-20 miliar. Itu yang swasta," tutur Hashim di Pendopo Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta Selatan, Senin (20/1/2025).
Hashim menambahkan, Pemerintah Qatar juga sudah menyatakan resmi ingin membantu pembangunan 3-5 juta unit rumah dan apartemen. Dengan demikian, Qatar akan membantu membangun 4-6 juta unit rumah dan apartemen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau yang dari pemerintah Qatar, karena itu nanti ada campuran rumah-rumah di pedesaan yang harganya kurang lebih Rp 75 juta sampai Rp 100 juta dan unit-unit di kota kurang lebih US$ 18-20 ribu sehingga beberapa puluh miliar dollar dari Pemerintah Qatar," tambahnya.
Rencananya, untuk lokasi pembangunan satu juta unit rumah di perkotaan dari Qatar akan dilakukan di beberapa wilayah, seperti Kalibata hingga Kemayoran. Tak hanya itu, Hashim juga menuturkan, instruksi dari Presiden Prabowo Subianto, apabila memungkinkan setiap stasiun kereta api di kota-kota besar di Indonesia harus ada rumah susun atau transit oriented development.
"Lokasi pertama itu di Kalibata, 24 hektare, dimiliki oleh pemerintah pusat, Setneg itu bekas kompleks DPR. Terus ada tanah milik Kementerian Pertahanan, 41 hektare di danau Metland (Cibitung), terus ada 30 hektare di Kemayoran, itu punya Setneg juga," katanya.
Dalam catatan detikcom, pembangunan satu juta rumah dari investasi Qatar tidak hanya dilakukan di Jakarta saja. PT PP mengungkapkan ada beberapa lahan yang siap digunakan seperti di Jabodetabek, Jawa Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Pekanbaru dengan total luas lahan 26 hektare (Ha).
Beberapa waktu lalu, anggota Satgas Perumahan Bonny Z Minang sempat mengatakan bahwa saat ini harga unit satu juta hunian yang akan dibangun Qatar sedang diatur. Harganya diperkirakan akan terjangkau, sekitar Rp 300-500 juta.
"Ini (harganya) sedang diatur, karena ada kelas ada yang Rp 300 sampai Rp 500 (juta). Affordable. Jadi juga ada program TOD, Transit Oriented Development," katanya dalam media gathering di Park Hotel, Jumat (17/1/2025).
Sebagai informasi, pada Rabu (8/1/2025), Indonesia resmi menjalin kerja sama MoU dengan Qatar untuk pembangunan 1 juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Dokumen kerja sama tersebut ditandatangani oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, yang mewakili pihak Indonesia, dan Sheikh Abdul Aziz Bin Abdul Rahman Hassan Al-Thani, Sekretaris Jenderal Dewan Keluarga Kerajaan sekaligus Ketua Dewan Pengawas Dana Kemanusiaan Kerajaan Qatar.
(abr/zlf)
