.webp)
Mini Album Starrducc III, Dreamy dan Emosional Jelang Akhir Tahun
Menariknya, Starrducc III dirilis lewat label Jepang, P-VINE Records. Kolaborasi internasional ini melanjutkan langkah Starrducc setelah sebelumnya merilis dua single, Hujan Poyan dan Garis Edar, yang sukses menarik perhatian pendengar lintas negara.
"Album pendek ini rasanya seperti badai yang akhirnya reda, tenang tapi meninggalkan jejak. Enam lagu yang tumbuh dari cinta, kehilangan, dan segala hal di antaranya," kata Mirakei, vokalis Starrducc, dalam siaran persnya, Kamis (18/12/2025).
Di mini album ini, Starrducc menghadirkan enam lagu dengan warna musik yang semakin matang. Formasi Mirakei, Adji (The Jansen), Bani (The Jansen), Andreas, dan Daniel meramu dream pop yang lembut dengan sentuhan bossanova dan jazz, menciptakan nuansa hangat tapi melankolis.
"Jadi materi sekarang lebih terasa dreamy, dan cocok untuk menemani kita di perjalanan liburan Natal dan tahun baru," tambah Adji, pemain bass Starrducc.
Secara atmosfer, Starrducc III terasa seperti perjalanan sunyi yang romantis. Gema, ruang, dan aransemen mengawang membuat album ini terasa dingin, menenangkan, sekaligus menyimpan kesepian yang akrab. Starrducc juga mengeksplorasi lirik-lirik yang lebih personal dan emosional.
Salah satu penggalan lirik di lagu "Hujan Poyan" menjadi representasi besar dari isi album ini-tentang kehilangan dan rasa yang tertinggal.
"Satu karya cipta yang indah. Saat rambutmu terurai angin segar. Masihkah ada aku di dalam duniamu? atau hanya sekedar nomor usang dalam kontak handphonemu," tulis Starrducc.
Seluruh lirik dalam EP ini ditulis oleh Adji, sementara proses pencarian nada digarap Andreas dan Bani di Bogor. Meski para personel tinggal di kota berbeda, proses workshop berjalan efektif secara daring.
"Setelah Adji mengirimkan draft lirik ke obrolan grup, saya dengan Bani melakukan workshop berdua di rumahnya untuk mencari notasi nadanya. Kami menghasilkan enam draft demo lagu lalu melempar ke obrolan grup untuk mendiskusikan dan mencocokkan nada dasar vokal Mirakei, membuat pattern drum bersama Daniel dan semua sepakat untuk melanjutkan ke proses perekaman," jelas Andreas.
Proses rekaman dilakukan secara intens selama sepekan di rumah sewaan dengan peralatan rekam milik sendiri. Starrducc juga dibantu oleh Nabil Hatomi sebagai juru rekam sekaligus pengarah vokal, Muhamad Nurdin sebagai penyunting rekam, serta Ayu Muthia Zahra sebagai penyanyi latar.
Soal lagu favorit, Mirakei menyebut satu track yang punya makna emosional paling dalam.
"Trek favoritku di EP itu Kamboja. Seperti ada emosi yang sudah lama dipendam yang akhirnya bisa dilepaskan. Rasanya cemas, dan anehnya menenangkan, akhirnya bisa menghela napas setelah terlalu lama menahannya. Mungkin gak nyaman, tapi rasanya menyembuhkan."
Dari sisi visual, Starrducc kembali bekerja sama dengan ilustrator Catarina Prasetyo Putri. Sampul album digarap menggunakan medium cat air, lengkap dengan karakter bebek yang sudah menjadi ciri khas visual Starrducc sejak EP pertama.
"Artwork yang dibuat sama Catarina selalu dan selalu gemas, dan selalu menggambarkan Starrducc, kayak Catarina itu sudah mengerti banget Starrducc, dan tanpa Catarina enggak bakal ada ilustrasi-ilustrasi yang udah identik banget dengan Starrducc. Suka banget juga the fact that di tiap artwork EP bebeknya tambah terus satu jenis sesuai angka EP," lanjut Mirakei.
Tak berhenti di situ, Starrducc juga bersiap merilis video live session yang menampilkan seluruh lagu dari EP terbaru. Mereka juga akan menggelar tur bertajuk Wisata Garis Edar di sejumlah kota di Jawa pada Januari 2026.
(dar/dar)
