10 Sekuel Film Terburuk Sepanjang Masa, Kritikus: Busuk!
- 1. Superbabies: Baby Geniuses 2 (2004)
- 2. Return to the Blue Lagoon (1991)
- 3. Staying Alive (1983)
- 4. Highlander II: The Quickening (1991)
- 5. Police Academy 4: Citizens on Patrol (1987)
- 6. 365 Days: This Day (2022)
- 7. The Ring 2 (1999)
- 8. The Gallows Act II (2019)
- 9. Atlas Shrugged: Who Is John Galt? (2014)
- 10. Jaws: The Revenge (1987)
Rotten Tomatoes punya daftar sekuel film paling buruk sepanjang masa, dan inilah 10 teratas yang punya rating di bawah 10%.
1. Superbabies: Baby Geniuses 2 (2004)
Film ini secara resmi dinobatkan jadi sekuel paling buruk, dengan rating 0% di Rotten Tomatoes.
Superbabies: Baby Geniuses 2 berkisah tentang sekelompok bayi yang punya kekuatan super untuk menggagalkan niat jahat seorang mogul media (diperankan Jon Voight) yang berusaha mengendalikan pikiran anak-anak.
Sayangnya, para kritikus menilai film ini punya startling lack of taste alias benar-benar gak lucu dan justru memalukan. Disutradarai Bob Clark, film ini jadi contoh nyata kalau bayi pintar gak selalu berarti tontonan cerdas.
2. Return to the Blue Lagoon (1991)
Sekuel dari The Blue Lagoon ini kelihatan indah secara visual, tapi cuma itu aja yang bagus.
Meski menampilkan Milla Jovovich muda di setting pulau tropis yang eksotis, film ini tetap gagal total dengan rating 0%.
Ceritanya mengikuti Sarah Hargrave (Lisa Pelikan) yang terdampar di pulau bersama anak perempuannya dan anak angkatnya, lalu mereka tumbuh dewasa di sana, dengan segala drama cintanya.
Para kritikus bilang film ini sama buruknya kayak film pertamanya, tapi tanpa sensasi dan emosi yang berarti.
3. Staying Alive (1983)
Disutradarai langsung oleh Sylvester Stallone, film ini adalah sekuel dari Saturday Night Fever yang dibintangi John Travolta.
Sayangnya, bukannya keren, film ini malah dapet rating cuma 3% dan disebut sebagai sekuel yang memalukan dan gak perlu.
Kisahnya mengikuti Tony Manero (Travolta) enam tahun setelah kemenangan gemilangnya di dunia disko, kini mencoba sukses di Broadway. Tapi alih-alih keren dan berapi-api, film ini malah penuh adegan dansa hambar dan drama dangkal yang bikin bosan.
4. Highlander II: The Quickening (1991)
Salah satu film fantasi paling legendaris yang sekuelnya malah jadi bahan lelucon.
Dengan rating 0%, Highlander II: The Quickening dianggap sebagai contoh klasik film yang seharusnya gak pernah dibuat.
Ceritanya mengikuti Connor MacLeod (Christopher Lambert), yang kini sudah menua setelah kehilangan keabadiannya. Tapi alih-alih epik, film ini malah campur aduk antara sci-fi, mistis, dan politik lingkungan.
5. Police Academy 4: Citizens on Patrol (1987)
Seri Police Academy awalnya lucu dan absurd, tapi di film keempat ini, semua humornya hilang entah ke mana.
Dengan rating 0%, film ini dianggap benar-benar, sepenuhnya, sangat, amat gak lucu.
Ceritanya, seorang komandan kepolisian berusaha memperbaiki reputasi timnya dengan melatih warga sipil jadi polisi. Tapi hasilnya? Malah kekacauan tanpa arah.
Disutradarai Jim Drake, film ini berhasil bikin satu franchise legendaris jadi bahan tawa, tapi bukan karena lucu, melainkan karena buruknya.
6. 365 Days: This Day (2022)
Salah satu film yang paling sering jadi bahan perdebatan di internet, 365 Days: This Day ternyata punya rating 0% juga.
Sekuel ini melanjutkan kisah Laura (Anna Maria Sieklucka) dan Massimo (Michele Morrone) yang katanya makin panas, tapi penonton dan kritikus sepakat: ceritanya makin absurd.
Masalah keluarga Massimo memperumit hubungan mereka, dan chemistry antar tokohnya dianggap gagal total.
Meskipun punya penggemar setia, film ini justru menegaskan bahwa popularitas gak selalu berarti kualitas.
7. The Ring 2 (1999)
Setelah sukses besar lewat The Ring versi Jepang, sekuelnya malah jeblok parah dengan rating 7%. Film ini menceritakan Mai (Miki Nakatani) yang menyelidiki kematian misterius kekasihnya dan menemukan kaset video terkutuk yang masih menghantui.
Disutradarai Hideo Nakata, film ini dianggap kehilangan elemen horor psikologis dari aslinya dan terlalu mengandalkan jumpscare tanpa makna.
Kritikus bilang, "Sekuel ini cuma bikin legenda Sadako jadi capek sendiri."
8. The Gallows Act II (2019)
Film horor ini mencoba memanfaatkan hype The Gallows (2015), tapi malah jeblos ke jurang kegagalan. Dengan rating 0%, kisahnya mengikuti Auna Rue (Ema Horvath), seorang siswa akting yang terlibat dengan arwah jahat setelah ikut tantangan viral online.
Alih-alih menakutkan, film ini malah terasa kayak parodi TikTok horror. Disutradarai Travis Cluff dan Chris Lofing, The Gallows Act II jadi bukti gak semua tren internet pantas dibikin film.
9. Atlas Shrugged: Who Is John Galt? (2014)
Sekuel ketiga dari trilogi Atlas Shrugged ini punya rating 0%, dan bahkan disebut sebagai penutup paling buruk dalam sejarah film politik modern.
Ceritanya mengikuti Dagny Taggart (Laura Regan) yang mencoba menyelamatkan dunia industri dari kehancuran dan menemukan mesin revolusioner yang bisa jadi penyelamat umat manusia.
Disutradarai James Manera, film ini berusaha terlihat filosofis tapi justru membosankan dan terlalu bertele-tele.
10. Jaws: The Revenge (1987)
Meski gak muncul di daftar visual, film legendaris Jaws juga sering disebut sebagai salah satu sekuel paling konyol sepanjang masa.
Ceritanya absurd banget, seekor hiu balas dendam pada keluarga Brody dan bahkan mengikuti mereka sampai ke Bahama.
Dengan efek visual seadanya dan logika yang ditinggal di dasar laut, film ini sering disebut sangat buruk hingga jadi lucu.
Saking jeleknya, Steven Spielberg sampai pura-pura gak kenal.
(dar/tia)











































