Pop City 2025, Festival Pop Culture Society Segera Digelar di Blok M Hub

Bukan sembarangan festival, penyelenggara menggabungkan berbagai program mulai dari fashion, musik, seni hingga kuliner dalam satu area. Perayaan budaya pop ini bakal menggandeng sekitar 80 tenant UMKM yang diseleksi oleh tim kurator.
Head Creation of GOLDLive Indonesia, Imam Agnianto bilang acaranya beda banget sama festival-festival lainnya. Konten yang dihadirkan menggabungkan banyak 'isi' dan juga interaksi budaya.
"Gak cuma festival aja, tapi ada interaksi budayanya. Ada music performance, art toys, talks, workshop, stand-up comedy sampai film screening. Datang ke Pop City bisa interaksi jual-beli dan aktivasi lainnya," ucapnya saat jumpa pers di Blok M Hub, Rabu (17/9).
Menurut Imam, GOLDLIve Indonesia mau kasih pengalaman yang baru bagi pengunjung dan bisa interaksi dengan beragam komunitas.
"Totalnya ada 80 tenant UMKM, jadi wadah buat interaksi komunitas, brand, musik, seni, dan gak ada biaya masuk. Semuanya gratis, tapi mungkin flow pengunjung akan kami atur," ungkapnya.
Pop City yang mengusung tema Pop Culture Society, setiap kategori dikurasi oleh kolaborator terbaik seperti Sacca Productions, SimpleMind Communications, Tworubber, Quickening, (Lab)rana, SRM Bookings and Service, dan Standupindo, sehingga kualitas festival terjaga solid dan berkelas.
Ajang Pop City terbagi ke dalam komunitas, pasar jual-beli, dan hiburan bakal jadi melting pop bagi pelaku industri kreatif di Blok M.
"Blok M ini tempatnya kalcer banget. Di tengah pusat kota Blok M yang juga terintegrasi dengan MRT Jakarta, kami ingin mengembalikan ke kejayaan Blok M di masa lampau, dengan proses kurasi dan punya spirit yang sama," timpal pendiri HEYFOLKS, Satria Ramadhan.
Gimana siap datang ke Pop City 2025 yang kalcer banget?
(tia/pus)