Tolak Beauty and The Beast, Channing Tatum: Kesalahan Terbesarku

Tentunya jadi impian banyak aktor untuk bisa bergabung dalam proyek baru sutradara Frankenstein tersebut, tapi siapa sangka ternyata ada loh yang nolak. Dia adalah Channing Tatum, yang lewat wawancaranya dengan Vanity Fair (dilansir pada Rabu, 10 September) mengakui jika itu adalah kesalahan terbesarnya.
Pemeran Gambit itu menolak The Beauty and the Beast karena sudah ada proyek lainnya yang pada saat itu naskahnya belum rampung.
"Salah satu kesalahan terbesar dalam karier saya: Guillermo del Toro ingin menggarap 'Beauty and the Beast', Beast versinya sendiri," kenang Tatum.
"Dan saya baru saja terlibat di proyek baru, saya sedang membintangi film yang benar-benar menguras tenaga, dan naskahnya belum sepenuhnya siap. Saya hanya berpikir, 'Rasanya saya tidak bisa melakukan ini sekarang.' Itu adalah kesalahan terbesar, karena saya penggemar berat Guillermo sepanjang masa. Dan saya pikir Guillermo yang menggarap 'Beauty and the Beast' akan menjadi film paling keren yang pernah ada."
Tapi pilihan Channing Tatum itu agak tepat rasanya karena proyek Beauty and the Beast itu gak jadi dibikin oleh Disney. Tatum pun masih berharap jika dirinya bakalan diajak lagi oleh Guillermo del Toro dalam proyek-proyek lainnya.
"Dia punya miliaran proyek yang ingin dibuat olehnya. Dia benaran kreator. Aku mungkin gak bakal maafin diriku sendiri karena kesalahan itu (nolak tawarannya) tapi ku harap kita bisa kerjasama suatu saat nanti," paparnya.
Penolakan tawaran film yang berujung penyesalan bukan kali pertama di hidup Channing Tatum. Lebih dari dua dekade lalu, dia juga sempat mengalami hal serupa dalam film Blue Valentine.
Sutradara Derek Cianfrance sudah mempercayakan peran utama, Dean Pereira, agar dimainkan olehnya tapi Tatum memilih mundur karena takut gak bisa memenuhi ekspektasi mereka.
Peran itu pun akhirnya jatuh ke Ryan Gosling dan membawa namanya melambung tinggi hingga masuk dalam nominasi Golden Globe lewat kategori Best Actor.
(ass/tia)